13 Persiapan Penting Menjelang Persalinan

Mungkin sahabat sedang mencari blog referensi makalah .pdf senarai semak persiapan biaya dan mental minggu-minggu terakhir sebelum bersalin ibu normal caesar anak bayi wanita /laki-laki pertama tanpa rasa sakit di hospital dan perlengkapan kelahiran bayi. Sobat sudah membaca artikel yang tepat, alasannya ialah akan membahas artikel Persiapan Menjelang Persalinan ini akan memuat beberapa kebutuhan yang perlu dipersiapkan menjelang kelahiran bayi.
Kehamilan yang panjang selama 40 ahad seharusnya cukup untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan bayi sahabat hamilbayi.com. Persiapan bersalin semenjak dini akan membuat sahabat hamilbayi.com merasa lebih percaya diri dikala persalinan. Sejak usia kehamilan 35-36 minggu, alangkah baiknya kalau sudah berkemas-kemas untuk persalinan.

Terdapat banyak kemungkinan dalam proses persalinan dan tidak ada yang sanggup memprediksi bagaimana persalinan terjadi. Proses bersalin / melahirkan mungkin sanggup menjadi satu momok menakutkan, dan mungkin ibu hamil memikirkannya hingga hari itu datang. Untuk membuat persalinan sahabat menjadi menyenangkan, perbanyaklah mencar ilmu mengenai kelahiran semenjak kehamilan. Semakin sahabat hamilbayi.com paham dan mendapatkan ketidakpastian, proses bersalin sanggup terjadi dengan menyenangkan. Dengan begitu nantinya dikala persalinan tiba sahabat sanggup lebih aktif dan persalinan berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun.

Bersiaplah memulai kehidupan gres dengan bertambahnya anggota keluarga yang akan membuat hidup sahabat hamilbayi.com menyenangkan dan menambah kebahagiaan. Berikut ini ialah beberapa kumpulan tips jelang persalinan /melahirkan yang dirangkum dari buku KIA, situs BabyCenter dan sumber lainnya
.

1. Pelajari proses bersalin dengan mengikuti kelas ibu hamil

Meskipun proses bersalin yang normal dan berjalan tepat ialah idaman semua ibu hamil, memperbanyak pengetahuan mengenai proses persalinan membuat sahabat hamilbayi.com semakin siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Pertimbangkanlah untuk mengikuti kelas ibu hamil, dimana ibu sanggup mendapatkan informasi dan saling bertukar informasi mengenai tahapan kehamilan, persalinan, nifas serta perawatan bayi gres lahir. Lebih jauh lagi, ibu hamil sanggup mencar ilmu wacana proses persalinan, pilihan untuk mengatasi nyeri, teknik pernapasan, dan peralatan medis yang sanggup dipakai selama persalinan, bagaimana bayi Sahabat dirawat sesudah melahirkan, dan banyak lagi. Dengan begitu, sahabat sanggup mempersiapkan proses bersalin sebaik mungkin.

Materi pada kelas ibu hamil bervariasi, sehingga pilihlah yang menarik bagi sahabat dan sahabat mempunyai waktu untuk mengikutinya. Disarankan untuk mengikuti kelas ibu hamil paling sedikit 4 kali pertemuan, dan sebaiknya 1 kali pertemuan dihadiri bersama suami/keluarga. Mengenai jadwal kelas ibu hamil, silakan tanya pada petugas kesehatan dimana sahabat melaksanakan investigasi kehamilan.

Lakukan latihan dasar panggul dan melaksanakan beberapa latihan ringan selama menunggu waktu kelahiran tiba. Pertimbangkan juga untuk melindungi daerah tidur Sahabat dengan lembaran plastik atau menggunakan bantalan untuk mengantisipasi pecahnya air ketuban (walaupun hanya 10% dari persalinan mulai dengan pecahnya air ketuban).

Selain dengan mengikuti kelas ibu hamil, sahabat juga sanggup mengisi waktu dengan menonton video persalinan (seperti proses melahirkan alami, persalinan di air, persalinan epidural, persalinan c-section, dan banyak lagi) yang banyak tersedia di youtube maupun website lainnya.

Sebagai peringatan, meskipun sahabat telah mencar ilmu mengenai seluruh seluk-beluk proses melahirkan bayi, itu tidak berarti Sahabat sanggup melaksanakan persalinan sendiri! Lakukan proses bersalin di puskesmas / klinik / rumah sakit biar mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Tentukan bidan atau dokter untuk persalinan di akomodasi kesehatan

Waktu terbaik untuk mulai mencari bidan, dokter anak atau dokter keluarga untuk persalinan bayi Sahabat ialah pada pertengahan kehamilan. Dengan begitu tersedia banyak waktu untuk menemukan seorang dokter yang akan cocok untuk keluarga Sahabat - dan yang mendapatkan asuransi Sahabat dan mendapatkan pasien baru. Untuk membantu menemukan yang tepat, cobalah mencari tahu dari teman, tetangga atau kerabat sahabat.

Bagi sahabat yang telah mempunyai asuransi kesehatan, silakan konsultasikan mengenai daerah bersalin mana yang mendapatkan asuransi untuk proses persalinan, apa kebijakan asuransi mengenai proteksi kesehatan bayi yang akan lahir, dan pertanyaan lainnya seputar persalinan. Bagi sahabat yang belum mempunyai asuransi kesehatan, mungkin sahabat perlu mendaftarkan diri ke BPJS kesehatan untuk sahabat maupun untuk bayi yang akan lahir.

Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan diri sahabat ke kantor BPJS Kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas. Atau sahabat sanggup juga membacanya pada artikel Prosedur Pendaftaran BPJS.

3. Tanyakan kepada bidan dan dokter mengenai persalinan.

Biasanya bidan atau dokter akan memberi tahu asumsi tanggal kelahiran dikala sahabat memeriksakan kehamilan. Satu atau dua ahad sebelum tanggal kelahiran tersebut sebaiknya sahabat telah mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan persalinan berikut dan pastikan semuanya siap.

Jauh sebelum kontraksi terjadi sebagai pensahabat persalinan, Sahabat harus mempunyai planning mengenai siapa yang harus dihubungi, ke mana harus pergi, dan kapan. Sahabat harus menanyakan sejelas mungkin mengenai apa yang harus dilakukan ketika Sahabat mencicipi tsahabat-tsahabat persalinan akan dimulai, menyerupai apakah harus menelepon terlebih dahulu atau tidak, situasi menyerupai apa yang membuat sahabat harus ke bidan, atau dokter di rumah sakit. Singkatnya, Sahabat harus paham wacana apa yang harus dilakukan ketika persalinan dimulai.

4. Suami atau keluarga mendampingi ibu dikala periksa kehamilan

Suami atau keluarga sebaiknya sudah mendampingi Ibu hamil sedari investigasi kehamilan. Dengan begitu, suami dan atau keluarga sudah mempunyai banyak engetahuan wacana kondisi ibu hamil dan apa yang sanggup dilakukannya ketika persalinan nantinya.

5. Tentukan siapa yang akan mendampingi dikala persalinan

Siapkan satu atau dua orang selain suami untuk mendukung persalinan. Tentukan siapa yang akan mendampingi Sahabat dikala menuju ke akomodasi kesehatan untuk melahirkan, menyerupai keluarga, kerabat atau tetangga. Siapkan juga planning cadangan biar sahabat tidak tertunda ke bidan atau dokter hanya alasannya ialah tidak ada orang yang membantu sahabat untuk menuju ke sana. Pastikan mereka siap pada waktu persalinan, dan selalu beritahu kalau terjadi perubahan.

Rencanakan juga bagaimana cara sahabat menuju kesana, contohnya apakah dengan menggunakan kendaraan sendiri, pinjam, atau sewa. Sahabat beserta orang yang mendampingi juga harus tahu rute tercepat jalan menuju akomodasi kesehatan dan daerah parkir kendaraannya. Ini mungkin konyol, tetapi ini akan duduk masalah besar kalau nanti sahabat tersesat atau terjebak kemacetan ketika menuju akomodasi kesehatan.

6. Pelajari kebijakan mekanisme melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin

Kunjungi rumah sakit atau klinik bersalin jauh sebelum melahirkan. Saat kunjungan, pelajari wacana bagaimana kebijakan rumah sakit atau klinik bersalin mengenai mekanisme registrasi dan apa yang harus disiapkan ketika tiba untuk melahirkan.

Pada rumah sakit tertentu, sahabat sanggup melaksanakan registrasi di awal untuk memastikan ketersediaan sumber daya klinik atau rumah sakit ketika sahabat membutuhkannya (misalnya, ruangan bersalin dan perawatan, tenaga kesehatan, dan lainnya). Pelajari juga mengenai kebijakan asuransi. Jika sahabat ialah akseptor BPJS misalnya, sahabat biasanya akan diminta untuk menyiapkan fotokopi beserta orisinil dokumen menyerupai Kartu Tsahabat Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS).

Dengan begitu, ketika waktunya tiba, sahabat tidak akan terhambat oleh birokrasi yang pada banyak masalah berputar-putar dan menyulitkan.

7. Siapkan lebih dari 1 orang yang mempunyai golongan darah yang sama dan bersedia menjadi pendonor (hanya kalau diperlukan).

Meskipun hal-hal menyerupai pendarahan, operasi, atau lainnya tidak diharapkan, sebaiknya Ibu hamil dan keluarga juga berkemas-kemas kalau ibu kekurangan darah dalam proses persalinan. Untuk itu siapkan lebih dari 1 orang yang mempunyai golongan darah yang sama dan bersedia menjadi pendonor biar ibu sanggup mendapatkan santunan darah dengan cepat ketika diperlukan.

8. Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya lainnya.

Melahirkan tentu membutuhkan biaya, dan terkadang tidak sedikit. Bagi sahabat yang mempunyai asuransi sekalipun, tetap siapkan dana cadangan untuk contohnya membayar hal-hal yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan, sewa kendaraan atau ambulans menuju klinik bersalin atau rumah sakit, konsumsi selama menunggu di rumah sakit, dan lainnya.

9. Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) sesudah bersalin

Biasanya bidan atau dokter akan memberi tahu mengenai Keluarga Berencana (KB) sesudah bersalin. Sahabat juga sanggup aktif dengan menanyakan wacana cara/metode KB yang ada, kelebihan dan kekurangannya, dan mungkin daya tahan dan biaya yang diperlukan.

10. Samakan persepsi dengan pasangan Sahabat

Sama menyerupai ketika Sahabat harus berbicara wacana bagaimana pasangan Sahabat sanggup membantu Sahabat selama persalinan, pastikan untuk membahas apa yang akan Sahabat butuhkan dari satu sama lain selama periode gres lahir. Harapan yang berbeda sanggup membuat konflik besar, jadi yang terbaik untuk bekerja ini keluar dari waktu ke depan.

Jangan berasumsi bahwa pasangan Sahabat tahu seberapa banyak bayi yang akan dilahirkan nantinya akan mengubah seluruh kehidupan sahabat - atau bagaimana Sahabat akan membutuhkan bantuannya. Bicarakan wacana bagaimana Sahabat akan membagi kiprah bayi dan rumah tangga dengan pasangan sahabat. Dan tularkan pengetahuan yang sahabat miliki kepada pasangan Sahabat wacana hal-hal yang tidak ia mengerti.

Sahabat juga sanggup membuat hidup lebih gampang dengan membuat beberapa keputusan besar sekarang, menyerupai nama bayi, apakah akan disunat pribadi sesudah lahir, bagaimana Sahabat akan menyusui, dan apakah akan melaksanakan keagamaan (seperti akikah, baptis, dan sebagainya).

11. Bicara dengan ibu senior wacana kelahiran dan perawatan bayi

Terdapat banyak hal wacana persalinan dan perawatan bayi, mulai dari baby blues, berkurangnya gairah seks, sering ke kamar mandi, dan sebagainya. Memang tidak setiap pengalaman tersebut akan terjadi pada setiap ibu, tapi dengan mengetahuinya sedari kini sanggup mengurangi faktor shock. Mintalah teman, keluarga atau bahkan ibu sahabat yang telah menjadi ibu terlebih dahulu untuk menceritakan pengalamannya, dan mintalah saran untuk hal-hal yang berdasarkan sahabat penting.

12. Putuskan siapa yang akan menghadiri kelahiran



Ini ialah keputusan yang sangat pribadi. Beberapa ibu dikunjungi hingga ruangan penuh oleh pasangan, teman, orang tua, mertua, untuk menyaksikan keajaiban dan menawarkan dukungan. (Jika Sahabat termasuk dalam kategori ini, periksa dengan rumah sakit atau klinik bersalin untuk melihat berapa banyak orang yang diperbolehkan). Sementara ibu lainnya mungkin lebih menentukan hanya beberapa orang terdekat yang hadir.

Diskusikan hal ini sedari awal untuk menghindari kesalahpahaman, menyerupai contohnya merasa tersinggung dan tidak dianggap sebagai cuilan keluarga hanya alasannya ialah tidak diberitahu. Tentukan juga "juru bicara" yang mengerjakan hal ini, menyerupai menelpon, mengirim sms, bbm, whatsapp, atau cara lainnya untuk memberitahukan bahwa persalinan akan segera dimulai. Pasangan sahabat mungkin ialah orang yang tepat, tapi sanggup juga dilakukan oleh sahabat atau saudara.

Selain itu pertimbangkan juga bahwa persalinan ialah proses yang terkadang panjang dan sangat melelahkan. Pengunjung yang terus bermunculan sepanjang waktu Sahabat tinggal di rumah sakit mungkin membuat ibu dan bayi tidak tenang. Terutama alasannya ialah ibu dan bayi memerlukan waktu berdua untuk menyusui. Karena itu banyak rumah sakit yang membatasi jumlah pengunjung dan jam besuk demi kenyamanan ibu dan bayi. Jika sahabat dan keluarga merasa tidak yummy untuk membatasi pengunjung, mintalah perawat untuk melakukannya.

13. Persiapkan Tas Perlengkapan Persalinan

Hal terakhir yang perlu Sahabat persiapkan sebelum persalinan dimulai ialah perlengkapan ibu dan bayi dikala persalinan dan selama perawatan. Siapkan tas besar yang akan memuat segala kelengkapan bersalin sahabat semenjak dari usia kehamilan 35 minggu. Termasuk juga perlengkapan pribadi untuk suami menyerupai bantal, snack, dan mungkin pemutar musik biar tidak bosan selama menunggu proses persalinan yang mungkin saja berlangsung lama.

Selain itu sahabat sebaiknya juga menyiapkan perlengkapan kebutuhan bayi di rumah selama minimal satu bulan sesudah lahir. Sahabat tentu tidak mau berbelanja sesaat sesudah melahirkan bukan?


Menunggu hingga tanggal persalinan memang menegangkan dan melelahkan. Terlebih kondisi badan yang memang semakin berat. Selalu mencoba untuk bersantai sebanyak yang Sahabat sanggup dalam beberapa ahad terakhir kehamilan – alasannya ialah dikala persalinan tiba sahabat dihentikan stress dan juga mungkin saja persalinan akan berjalan lama.

Sampai disini artikel mengenai hal-hal yang perlu disiapkan menjelang persalinan. Karena dengan mempersiapkan kehamilan semenjak dini akan membuat sahabat merasa lebih percaya diri dikala persalinan. Semoga artikel persiapan menjelang persalinan yang memuat beberapa kebutuhan yang perlu dipersiapkan menjelang kelahiran bayi ini sanggup membantu sahabat yang sedang mencari blog kumpulan tips / referensi makalah .pdf senarai semak persiapan biaya dan mental minggu-minggu terakhir sebelum jelang persalinan / bersalin ibu normal caesar anak bayi wanita /laki-laki pertama tanpa rasa sakit di hospital dan perlengkapan kelahiran bayi.