Seorang bayi harus dijauhkan dari asap rokok yang berbahaya. Namun ternyata dalam relasi antara rokok dan ibu menyusui cukup unik. Rokok memang mengganggu bagi kesehatan ibu pada ketika kehamilan dan menyusui dan juga bayi, tapi itu tidak serta merta menciptakan perempuan menyusui ASI yg merokok untuk menghentikan menyusui dengan ASI. Pendapat bahwa seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui ialah tidak benar.
Meskipun begitu, lebih baik jikalau ibu mengurangi atau berhenti merokok ketika menyusui bayi. Karena semakin banyak rokok yang ibu hisap, semakin besar pula risiko kesehatan baik untuk ibu maupun bayi. Jika tidak sanggup berhenti merokok, upaya paling kecil ialah dengan mengurangi jumlah rokok untuk menurunkan risiko yang akan diterima bayi.
Pengaruh / Dampak Asap Rokok terhadap Ibu Menyusui ASI dan Bayi
Banyak zat sanggup tersalur dari pemikiran darah ke ASI, termasuk racun yang berbahaya. Semua yang ibu makan, minum, dan telan (termasuk hirup asap rokok) sanggup menghipnotis ASI. Menjaga bayi dari dampak alkohol, kafein, nikotin, dan ganja ketika menyusui menyerupai sama pentingnya dengan menjaga ketika sedang hamil.Jumlah nikotin dalam ASI Ibu menyusui yang merokok lebih besar dari jumlah dalam pemikiran darahnya. Asap rokok merupakan adonan kompleks yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia, termasuk lebih dari 60 karsinogen.Berapa banyak dari senyawa ini ditemukan dalam susu ibu, dan pada tingkat apa, belum diketahui secara pasti.
Bayi dan anak-anak, terutama bayi gres lahir (neonatus) yang tinggal dengan keluarga perokok – baik menyusu ASI atau tidak - tetap rentan terhadap kolik dan penyakit bisul pernapasan. Merokok (baik selama kehamilan atau sekitar bayi sehabis lahir) meningkatkan risiko sindrom final hayat bayi mendadak (SIDS).
Penelitian memperlihatkan bahwa bayi kurang tidur ketika ibu mereka merokok sebelum menyusui. Selain itu, merokok berat secara signifikan sanggup mengurangi produksi ASI. Ini dikarenakan penurunan hormon prolaktin yang memacu produksi ASI dan meningkatnya kemungkinan menurunnya LDR (Let Down Reflects, yaitu kemampuan payudara untuk mengeluarkan ASI ketika dihisap bayi). Ini menjadikan “penumpukan ASI” pada payudara ibu, alasannya ialah pasokan ASI sulit keluar dan menjadikan rasa nyeri pada payudara ibu dan memicu penurunan hormon prolaktin.
Dampak Asap Rokok terhadap Bayi
- Efek samping asap rokok terhadap Bayi dan belum dewasa ialah meningkatnya risiko terkena pneumonia, asma, bisul telinga, bronkitis, bisul sinus, radang paru-paru, iritasi mata, sesak napas, dan penyakit pernafasan lainnya.
- Kolik pada bayi lebih sering ditemukan pada bayi dengan ibu atau suami yang merokok.
- Ibu perokok yang menyusui sanggup menjadikan rasa mual, muntah, kram perut dan diare pada bayi.
- Bayi dari ibu atau bapak yang merokok tujuh kali mempunyai kesempatan lebih besar meninggal akhir SIDS.
- Bayi dan belum dewasa dari orang bau tanah perokok aktif lebih sering sakit
- Bayi dan belum dewasa yang terpapar asap rokok cenderung mempunyai tingkat HDL (Kolesterol baik) lebih rendah. Padahal Kolesterol mempunyai kegunaan untuk melindungi diri dari penyakit arteri koroner.
- Bayi dan belum dewasa dari orang bau tanah perokok sangat berpotensi menjadi perokok sehabis besar.
- Bayi dan belum dewasa yang kedua orangtuanya merokok mempunyai risiko 2 kali lipat terkena kanker paru-paru.
Tips bagi Ibu menyusui yang merokok
- Berhenti merokok secara keseluruhan sebisa mungkin demi diri ibu sendiri dan juga masa depan bayi. Baik suami maupun keluarga harus berperan aktif menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan membantu ibu untuk berhenti merokok.
- Jika tidak bisa berhenti, batasi diri untuk merokok sedikit mungkin, dan pertimbangkan untuk beralih ke rokok dengan kadar nikotin yang lebih rendah, dan usahakan untuk tidak merokok selama beberapa jam sebelum menyusui.
- Merokok segera sehabis menyusui memberi waktu beberapa jam untuk menurunkan jumlah nikotin dalam susu. Selain itu, basuh tangan dan wajah (mandi jikalau perlu) serta ganti baju sehabis merokok.
- Jangan pernah merokok sambil menyusui, bahkan juga merokok di sekitar bayi atau di dalam rumah atau kendaraan beroda empat (atau area dalam ruangan yang sama dengan bayi). Jangan perbolehkan juga orang lain merokok di erat bayi.
Perlu diingat bahwa bahkan jikalau ibu menyusui tapi merokok, ASI Anda masih terbaik untuk bayi ibu.
Demikian artikel mengenai Ibu Merokok dan Menyusui ASI. ASI langsung selama 6 bulan pertama semenjak kelahiran sangat penting, dan sebagai kesimpulan tetap berikan asupan ASI langsung walaupun ibu tidak menghentikan kebiasaan merokok. Jika mempunyai keluhan apapun wacana menyusui dengan ASI, sahabat sanggup membaca banyak warta pada situs web HamilBayi.Com ini maupun sumber lain, dan pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Baca juga artikel Hamil Sehat Bayi Sehat Cerdas dan Cara Cepat Berhenti Merokok