Kelebihan Dan Kekurangan Kontrasepsi Spiral / Iud / Akdr

Terdapat bermacam-macam metode kontrasepsi ketika ini, dan setiap keluarga memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Namun begitu hingga ketika ini kontrasepsi spiral atau Intra Uterine Device (IUD) atau yang disebut juga dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) ialah metode penundaan kehamilan yang paling direkomendasikan untuk mencegah kehamilan, terutama untuk menjaga jarak antar kehamilan. Metode Kontrasepsi Spiral atau IUD juga dirasakan oleh banyak perempuan sangat nyaman, dan tidak repot penggunaannya. Untuk menambah dalam pengetahuan kita, kali ini HamilBayi.Com akan membahas mengenai klarifikasi Kontrasepsi Spiral atau Intra Uterine Device (IUD) beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kontrasepsi Spiral atau Intra Uterine Device (IUD) ialah kontrasepsi yang mencegah kehamilan dalam jangka waktu lama, yaitu antara 3, 5 dan 10 tahun. IUD mempunyai bentuk yang seolah-olah dengan karakter T. Alat kontrasepsi IUD dimasukkan oleh dokter ke dalam rahim Ibu dengan menjepit kedua susukan yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari materi plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga (jenis IUD Tembaga) dan ada yang tidak (jenis IUD hormonal yang mengandung progestin dan levonorgestrel).

Kelebihan Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR



Metode KB spiral / IUD / AKDR adalahsalah satu  metode kontrasepsi yang terbaik dan menjadi rekomendasi metode KB alasannya sangat efektif mencegah kehamilan,  kelebihan metode ini ialah sebagai berikut.
  1. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
  2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
  3. Metode jangka panjang
  4. Sangat efektif alasannya tidak perlu lagi mengingat-ingat
  5. Tidak mensugesti korelasi sosial
  6. Meningkatkan kenyamanan seksual alasannya tidak perlu takut untuk hamil
  7. Tidak ada imbas samping hormonal (bagi IUD tembaga)
  8. Tidak mensugesti kualitas dan volume ASI
  9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus (dengan catatan tidak terjadi infeksi)
  10. Dapat dipakai hingga menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
  11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  12. Membantu mencegah kehamilan ektopik / hamil anggur
  13. Kesuburan cepat kembali (kurang lebih 2 bulan setelah alat dilepas)


Kekurangan Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR

Meskipun metode kontrasepsi ini ialah merupakan salah satu yang terbaik dan menjadi rekomendasi metode KB alasannya sangat efektif mencegah kehamilan, metode KB spiral / IUD / AKDR ini juga mempunyai kelemahan, yaitu sebagai berikut.
  1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
  2. Tidak baik dipakai pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
  3. Tidak direkomendasikan bagi perempuan yang mempunyai riwayat hamil anggur
  4. Diperlukan mekanisme medis termasuk investigasi pelvis
  5. AKDR tidak sanggup dilepas sendiri
  6. Terdapat imbas samping berupa rasa nyeri, gangguan mentruasi, perforasi uterus ataupun pendarahan (jarang terjadi), alat terlepas, keputihan, radang panggul, imbas hormonal (iud hormonal)
  7. Posisi benang AKDR dari waktu ke waktu harus dicek. Untuk melaksanakan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melaksanakan ini.

Efek samping Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR

Efek dari KB IUD / AKDR sangat jarang menjadikan komplikasi yang serius bila pemasangan dilakukan oleh tenaga andal yang kompeten. Oleh alasannya itulah metode ini sangat direkomendasikan dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya.


Demikian artikel yang membahas Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Spiral / IUD ini, biar sanggup bermanfaat untuk kita semua dan membantu keluarga lebih senang dengan jarak kehamilan yang ideal. Untuk klarifikasi lebih lanjut, anda sanggup mengkonsultasikan dengan bidan, dokter, petugas KB atau petugas layanan kesehatan lainnya. Anda juga sanggup membaca artikel keseluruhan mengenai metode kontrasepsi lainnya pada artikel Inilah Cara Memilih Kontrasepsi Terbaik.

Referensi : buku Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes RI, 2012)