Jenis Dan Kategori Contoh Didik Anak Dengan Disabilitas

Artikel Jenis dan Kategori Pola Asuh Anak Disabilitas ini akan membahas mengenai Jenis Disabilitas pada anak dan Kategori Pola Asuh Anak dengan Disabilitas. Sebagaimana diketahui bersama, anak dengan disabilitas yakni anak yang mempunyai keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang besar lengan berkuasa secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya. Anak dengan ddisabilitas juga disebut dengan anak berkebutuhan khusus, lantaran bawah umur ini memerlukan cara asuh tersendiri (khusus) supaya nantinya anak mempunyai kemampuan untuk sanggup bangun diatas kaki sendiri dan berpartisipasi di masyarakat.
Artikel Jenis dan Kategori Pola Asuh Anak Disabilitas ini akan membahas mengenai Jenis Dis Jenis dan Kategori Pola Asuh Anak dengan Disabilitas

Jenis-jenis disabilitas pada anak

Terdapat setidaknya 12 jenis disabilitas pada anak, menyerupai berikut ini.
  1. Anak dengan disabilitas penglihatan (gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh / total atau sebagian)
  2. Anak dengan disabilitas indera pendengaran / wicara (tunarungu / tunawicara. Yaitu gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh. Biasanya juga mengalami kendala dalam berbahasa dan berbicara)
  3. Anak dengan disabilitas intelektual (Tunagrahita. Yaitu anak yang mempunyai inteligensia yang signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam pembiasaan perilaku)
  4. Anak dengan disabilitas fisik (Tunadaksa. Yaitu anak yang mengalami gangguan gerak akhir kelumpuhan, tidak lengkap anggota badan, kelainan bentuk dan fungsi tubuh atau anggota gerak.)
  5. Anak dengan disabilitas sosial (Yaitu anak yang mempunyai problem atau kendala dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang).
  6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Yaitu anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan problem berupa ganggguan pengendalian diri, problem rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang mengakibatkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan mengendalikan emosi.
  7. Anak dengan gangguan autis / autism spectrum disorders (ASD). Yaitu anak yang mengalami gangguan dalam tiga area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta pola-pola sikap yang repetitif dan stereotipi.
  8. Anak dengan gangguan ganda. Yaitu anak yang mempunyai dua atau lebih gangguan sehingga diharapkan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu berguru yang khusus.
  9. Anak lamban berguru slow learner. Yaitu anak yang mempunyai potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu usang dan berulang-ulang untuk sanggup menuntaskan tugas-tugas akademik maupun non akademik.
  10. Anak dengan kesulitan berguru khusus atau specific learning disabilities. Yaitu anak yang mengalami kendala atau penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.
  11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi. Yaitu anak yang mengalami penyimpangan dalam bidang perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.
  12. Anak dengan gangguan Proses Indera Perasa

Karena anak dengan disabilitas memerlukan kebutuhan khusus, pola anak dengan disabilitas juga berbeda dengan anak lainnya. Seperti yang ditunjukkan pada pola asuh anak dengan disabilitas berikut ini.

Pola asuh anak dengan disabilitas

Terdapat 3 jenis pola asuh anak dengan disabilitas, yaitu:
  1. Mampu Rawat yakni anak dengan disabilitas yang kondisi secara fisik maupun mental perlu penanganan tenaga kesehatan dan pendampingan keluarga secara intensif.
  2. Mampu Latih yakni anak dengan disabilitas yang bisa dilatih melalui terapi dan kegiatan pembiasaan sehingga anak memahami dan mengerti mana yang boleh dan dilarang dilakukan. Kemampuan anak bisa ditingkatkan, misalnya anak bisa melaksanakan kegiatan Bina Diri yang meliputi: mandi, makan, minum, sikat gigi, meletakan barang-barang miliknya sendiri (peralatan mandi, peralatan olah raga, peralatan, makan, dll )
  3. Mampu Didik yakni anak dengan disabilitas yang bisa dididik dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan sekolah di penyelenggara pendidikan luar biasa (SLB) sehingga anak bisa meningkatkan kemampuan bina diri dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan serta bisa menuju anak yang lebih mandiri.



Demikian artikel Jenis Disabilitas dan Kategori Pola Asuh Anak Disabilitas yang membahas mengenai Jenis Disabilitas pada anak dan Kategori Pola Asuh Anak dengan Disabilitas ini. Semoga sanggup memperluas pengetahuan dan mendatangkan manfaat baik bagi orang bau tanah yang mempunyai anak dengan disabilitas, anak dengan disabilitas, dan juga kita semua.

Baca Juga:
Sejarah Hari Disabilitas Internasional dan UU Penyandang Disabilitas
Pengertian Disabilitas Terlengkap berdasarkan WHO, PBB, KBBI, dan Lainnya
Tips Terbaik Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus


Sumber:
Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes RI, 2015