1. Menjaga Kebersihan Bayi dan Anak:
Sebenarnya untuk menjaga kebersihan bayi dan bawah umur sama dengan orang cukup umur juga, yang niscaya sudah sangat Ibu atau Bapak pahami. Namun begitu ada baiknya juga untuk diungkap didalam artikel ini. Cara menjaga kebersihan bayi dan anak yang baik dan benar yaitu sebagai berikut:- Mandikan dengan sabun dan air higienis sebanyak minimal 2 kali sehari. Mandikan juga ketika anak atau bayi terlihat kotor, sepeti sehabis bermain atau muntah misalnya.
- Cuci rambut anak dengan memakai shampo minimal 2 kali sehari (3 kali dalam satu minggu).
- Cuci tangan dan kaki anak dengan sabun setiap kali terlihat kotor. Misalnya sehabis makan, selepas bermain, dan lainnya.
- Ganti pakaian dan pakaian dalam anak sehabis mandi, sehabis main, dan jikalau berair terkena air atau kotor.
- Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur dan jaga kebersihannya.
- Secara sedikit demi sedikit ajari anak untuk buang air besar dan kecil di kamar mandi.
- Selalu perhatikan kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur anak.
- Selalu perhatikan kebersihan perlengkapan makan dan minum. Secara khusus untuk bayi, seluruh perlengkapan minum ibarat botol, dot, dan lainnya harus dilakukan proses sterilisasi.
2. Perawatan Gigi.
Pada sesi ini akan dibagi menjadi tiga kondisi; ketika gigi belum tumbuh, sehabis gigi tumbuh, dan menciptakan anak berdikari menyikat giginya sendiri.
a.Bayi Belum Tumbuh Gigi
Pada bayi yang giginya belum ataupun gres tumbuh, bersihkan gusi, pengecap bayi dan gigi yang gres tumbuh dengan kain lembut higienis yang dibasahi air matang hangat. Lakukan dengan gerakan ringan dan perlahan-lahan semoga tidak melukai gusi bayi.b. Bayi yang giginya telah tumbuh lebih banyak
Pada bayi yang giginya telah tumbuh lebih banyak, gosok giginya sehabis sarapan dan sebelum tidur dengan sikat gigi kecil khusus anak yang berbulu lembut dan pasta gigi. Gunakan pasta gigi yang mengandung flour sebanyak 1/2 biji kacang untuk anak usia 1-2 tahun, dan seukuran 1 biji kacang untuk anak usia 2-6 tahun.c. Anak Menyikat Gigi Sendiri
Setelah anak mulai sanggup diajari untuk menyikat giginya sendiri, ajari anak untuk menggosok giginya sendiri secara teratur setiap mandi dan sehabis makan. Ajari anak untuk menggosok giginya sendiri selama 2 menit. Dampingi hingga anak usia 8 tahun. Pada tahapan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:- Biasakan anak minum susu dengan botol dalam posisi duduku. Hindari anak meminum susu dengan botol sambil tiduran.
- Hindari anak dari kebiasaan menghisap ibu jari atau dot (mengempeng) dengan menunjukkan isyarat dan klarifikasi yang baik.
- Hindari anak dari makan masakan anggun yang bersifat lengket atau masakan lainnya yang berpotensi merusak gigi anak.
- Periksakan gigi anak secara rutin setiap 3 -6 bulan sekali ke dokter atau perawat gigi di Puskesmas, klinik, rumah sakit atau akomodasi kesehatan lainnya.
Selain itu, perlu diperhatikan juga cara menyikat gigi yang tepat. Karena terkadang menyikat gigi secara teratur pun jikalau salah tetap berpotensi rusaknya gigi, yang disebabkan oleh masih menempelnya basil di bagian-bagian gigi tertentu yang tidak terjangkau. Cara menyikat gigi anak yang sempurna yaitu sebagai berikut :
- Awali menyikat gigi pada seluruh permukaan kunyah gigi atas dan bawah dengan gerakan lurus ke arah depan dan ke belakang (maju mundur).
- Sikatlah permukaan luar gigi (yang menghadap ke pipi dan bibir), letakkan bulu sikat di tempat batas gusi dan gigi, kemudian lakukan gerakan memutar (sirkuler) mulai dari sisi belakang kiri hingga ke sisi belakang kanan.
- Sikat permukaan dalam gigi (yang menghadap ke langitlangit dan lidah) atas dan bawah, dengan gerakan maju mundur
3. Kebersihan Lingkungan
Selain kebersihan diri, kebersihan lingkungan juga perlu dijaga. Karena dalam banyak hal justru lingkungan yang tidak bersihlah yang mempengaruhi kesehatan bayi dan anak. Berikut ini beberapa cara yang sanggup dijalankan orang renta dalam menjaga kebersihan lingkungan.- Bersihkan rumah, lingkungan sekitar rumah dan tempat bermain anak dari debu dan sampah secara rutin.
- Bersihkan dan tutup kolam penampungan air untuk menghindari berkembang biaknya jentik nyamuk dan potensi DBD.
- Gunakan kelambu dikala anak tidur untuk melindunginya dari gigitan nyamuk.
- Jika tinggal di tempat endemis malaria, anak harus tidur dalam kelambu berinsektisida.
- Jauhkan anak dari asap rokok asap dapur, dan asap sampah. Orang tua, baik ibu maupun bapak sebaiknya tidak merokok di dalam rumah lantaran akan menjadikan anak sebagai perokok pasif
- Jauhkan anak dari polusi kendaraan bermotor.
4. Hindari anak dari bahaya
Yang juga penting yaitu dengan menjauhkan barang-bawang berbahaya dari anak dan selalu mengawasi anak dalam aktivitasnya. Berikut ini beberapa tips yang penting untuk disimak.- Hindari anak dari benda-benda yang sanggup dikira sebagai masakan / minuman oleh anak. Seperti contohnya obat-obatan, racun tikus, racun serangga, minyak tanah, sabun/detergen, dan lainnya.
- Hindari anak dari benda panas yang berbahaya bagi keselamatannya. Antara lain seperti; kompor, seterika, termos air panas, tempat pembakaran sampah, dan lainnya.
- Hindari anak dari benda tajam berbahaya ibarat pisau, gunting, dan lainnya.
- Tutup tempat colokan listrik dan jauhkan segala instalasi listrik dari jangkauan anak-anak. Jangan memakai kabel yang disambung dengan isolasi yang sanggup dijangkau anak, lantaran sanggup saja anak membuka dan memegang ajaran listrik tersebut.
- Selalu awasi anak dikala bermain di akrab sumur atau kolam untuk menghindari dari kemungkinan tenggelam. Atau ajari anak berenang semenjak kecil sebagaimana dikala ini telah marak.
- Jauhkan anak dari jalan raya dikala bermain, dan selalu awasi anak ketika sedang berada di sekitar jalan untuk menghindari anak tertabrak kendaraan bermotor ataupun tercebur ke selokan.
Demikian artikel cara merawat bayi dan anak sehari-hari yang membahas perihal kebersihan diri, lingkungan, dan menjaga anak dari bahaya. Semoga sanggup menambah pengetahuan kita semua, dan khususnya orang renta semoga sanggup mengasuh bayi dan bawah umur dengan baik.
Referensi : Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)