10 Tips Parenting Keren Mengasuh Anak

Mengasuh anak merupakan kewajiban orang bau tanah yang sangat mulia. Ketika bayi lahir, ia bagaikan kertas putih kosong yang kemudian isinya digoreskan oleh orang tua. Singkatnya, baik dan buruknya sikap anak bergantung terutama pada bagaimana pola asuh anak yang diterapkan oleh orang tua. Karena itulah orang bau tanah perlu melaksanakan pola asuh sesuai kondisi anak dengan penuh kasih sayang.
Komunikasi (memperhatikan, mendengarkan dan berbicara) antara orang bau tanah dengan anak yaitu kunci untuk hubungan yang sehat. Memang terkadang memerlukan kerja keras dan banyak tantangan yang dihadapi dalam menjaga hubungan dengan anak, apalagi orang bau tanah juga berurusan dengan banyak tekanan lainnya, ibarat contohnya duduk kasus pekerjaan dan ekonomi keluarga. Namun begitu, sudah selayaknya orang bau tanah sebisa mungkin memperlihatkan yang terbaik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.

Dalam mengasuh anak, orang bau tanah harus memperhatikan kemampuan anak, lantaran setiap anak lahir secara unik dan berbeda. Setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan orang bau tanah selayaknya menjadi yang paling tahu. Berikut ini yaitu 10 Tips Keren dalam mengasuh anak untuk perkembangan anak yang optimal.
Mengasuh anak merupakan kewajiban orang bau tanah yang sangat mulia 10 Tips Parenting Keren Mengasuh Anak

1. Jaga kebutuhan gizi dan kesehatan anak

Menerapkan pola hidup higienis dan sehat (PHBS) merupakan dasar dari pencegahan terhadap penyakit. Kebersihan diri, rumah dan lingkungan di sekitar anak tentu akan mensugesti kesehatan anak. Ajak juga anak untuk bermain di luar ruangan ibarat berolahraga dengan lari-lari kecil, bermain bola, basket, dan lainnya. Memicu anak untuk aktif bergerak berdampak kasatmata pada pertumbuhan anak dan juga melancarkan pernafasan, peredaran gula dan zat gizi melalui darah, dan lainnya.

Agar anak sanggup lebih cerdas dengan bisa berfikir jernih dengan konsentrasi yang baik, penuhi juga kebutuhan gizi dan vitamin anak dengan masakan yang penuh protein dan mengandung segala kebutuhan vitamin dan minneral yang diharapkan dalam perkembangan anak. Dengan kondisi badan yang sehat, bersih, dan cukup gizi, perkembangan dan pertumbuhan anak bisa maksimal.

2. Jadilah pola terbaik dalam kehidupan sehari-hari.

Bapak dan Ibu beserta anggota keluiarga lainnya perlu khawatir kalau anak akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan tingkah laris jelek dari orang tua. Karena anak akan menjiplak hampir semua tingkah laris orang tuanya, maka selalu usahakan untuk memperlihatkan pola terbaik untuk anak dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya dengan berperilaku sopan dan santun, saling menghargai dan mengasihi dengan mempunyai tenggang rasa kepada semua orang di sekitarnya.

3. Ajarkan perbedaan baik dan buruk

Ketika lahir, anak tidak mempunyai pengetahuan yang alami mengenai perbedaan antara sikap yang baik dengan sikap yang buruk. Orang tualah yang menjadi penentu mengenai pemahaman anak terhadap sikap yang baik. Selalu berupaya dengan sabar membentuk pemahaman dan sikap anak semoga sesuai dengan norma kemasyarakatan.

4. Berikan kebanggaan atau penghargaan kalau berhasil melaksanakan hal yang baik.

Melarang anak untuk melaksanakan hal-hal jelek dan mendorong anak untuk melaksanakan kebaikan sanggup dilakukan dengan metode reward & punnishment. Yaitu dengan memperlihatkan penghargaan ketika anak melaksanakan kebaikan dan menghukumnya kalau ia melaksanakan keburukan. Yang perlu diingat adalah, penghargaan ataupun eksekusi jangan berlebihan, lantaran nantinya juga sanggup kuat negatif terhadap perkembangan anak.

5. Luangkan waktu bersama anak.

Aturlah waktu minimal satu hari setiap ahad untuk kegiatan bersama dengan anak, dan jangan ada kegiatan lain selama waktu itu. Semakin banyak waktu luang yang tersedia untuk bermain, bercerita, dan hal lainnya bersama dengan anak. Tingginya tingkat intensitas pertemuan yang dibarengi dengan kualitas kebersamaan dengan anak meningkatkan kemungkinan kedekatan emosional yang tinggi antara orang bau tanah dengan anak.

6. Perhatikan dan dengarkan pendapat anak, dan bantu anak mengatasi masalah.

Orang bau tanah perlu memperhatikan momen dimana anak paling mungkin untuk menceritakan aktifitas, pengalaman, pertanyaan, ataupun hal lainnya. Misalnya sesaat sebelum tidur, sebelum atau dikala makan, ketika bersama di dalam mobil, dan momen lainnya, usahakan untuk memulai percakapan ataupun pertanyaan yang memancing anak bercerita.

Selain menciptakan orang bau tanah sanggup mengetahui minat anak (misalnya musik dan kegiatan yang paling disukai), ini juga menciptakan anak tahu bahwa orang bau tanah peduli dan memperlihatkan perhatian terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan anak.

Jika kemudian diketahui bahwa anak mungkin mengalami masalah, cobalah memberikanbeberapa saran mengenai cara penyelesaian duduk kasus tersebut kepada anak. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan memarahi anak ketika ia mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Dengan banyak mengetahui kesalahan anak, orang bau tanah justru bisa memberitahu jalan keluar untuk itu.

7. Melatih dan mengenal kelebihan dan kekurangan anak dan tidak membandingkan dengan yang lain.

Perbanyaklah bertanya kepada anak yang sekiranya akan memancingnya untuk memberi balasan berupa klarifikasi dan merangsangnya untuk sabung argumentasi. Atau ajak ia berdiskusi, contohnya dengan menanyakan seputar hal-hal yang ia minati atau yang sedang dilakukannya. Lalu gali balasan yang diberikan secara lebih mendalam untuk mengetahui pendapat anak terhadap aneka macam hal.

Jika orang bau tanah sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan anak direkomendasikan untuk tidak membandingkan anak dengan orang lain, lantaran itu justru akan menurunkan tingkat percaya diri pada anak. Orang bau tanah justru harus berbagi kelebihan anak dan berusaha mengurangi kelemahan anak.

8. Tanamkan rasa mandiri, disiplin,dan percaya diri sesuai kemampuan anak.

Berikanlah kesempatan anak untuk melakukanbeberapa hal yang tidak berbahaya untuk meningkatkan kemandiriannya. Terlalu banyak melaksanakan sesuatu untuk anak justru akan menciptakan anak nantinya tidak bisa melaksanakan apa-apa.

Yang juga penting yaitu membiarkan anak untuk mengambil keputusan sesuai dengan hasil pemikirannya sendiri. Membiasakan anak untuk mengambil keputusan sendiri mempunyai kegunaan untuk melatih fatwa anak mengenai sebab-akibat dari sesuatu yang dilakukan, serta meningkatkan rasa tanggung jawab anak. Melatih anak untuk mengambil keputusan juga akan memicu anak untuk berguru berpikir analitis dengan merangkai hal-hal yang sudah dipelajari dan dipahaminya.

Orang bau tanah juga perlu menerapkan jadwal kegiatan anak dan memastikan anak melakukannya sesuai dengan jadwal. Ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan anak terhadap kegiatan yang wajib dilakukannya setiap hari, juga meningkatkan penghargaan anak terhadap waktu.

Namun begitu, orang bau tanah juga perlu memperhatikan kemampuan anak dalam berbagi rasa mandiri, kedisiplinan dan rasa percaya diri pada anak. Jika terlalu dipaksakan, pengembangan rasa berdikari dan kedisiplilnan justru akan menciptakan anak menjadi kurang percaya diri terhadap kemampuannya.

9. Kembangkan pengetahuan anak dan lindungi dari dampak negatif media.



Orang bau tanah perlu secara aktif memperlihatkan pengetahuan mengenai kehidupan. Ini bisa dilakukan dengan memberikannya fasilitas, ataupun secara aktif mengajarkannya sendiri. Misalnya dengan kemudahan ibarat buku, komik, surat kabar, majalah, televisi berlangganan, gadget atau tablet, dan sebagainya. Dengan begitu, anak akan banyak mempelajari hal gres yang sebelumnya tidak diketahui.

Yang penting untuk diperhatikan, orang bau tanah haruslah aktif dalam sumbangan kemudahan itu. Seperti contohnya menyeleksi buku apa yang pantas dibaca sesuai dengan perkembangan anak, dan usahakan untuk menemaninya dikala membaca, atau bisa juga dengan membacakannya dikala ia belum sanggup membaca dengan lancar. Orang bau tanah dalam hal ini harus berusaha menumbuhkembangkan minat membaca anak untuk mendukung minat dan talenta yang dimilikinya.

Begitupula ketika ia bermain dengan gadget / tablet yang dimiliki atau dikala menonton televisi, orang bau tanah harus berada di akrab anak untuk menjelaskan mengenai hal yang dilihatnya. Karena anak bisa saja mengambil kesimpulan yang salah ataupun menjiplak hal-hal negatif yang ada pada media digital tersebut.

10. Kembangkan kemampuan anak dengan bersosialisasi sesuai usianya.

Sosialisasi sangat penting dalam kehidupan anak, lantaran berpotensi besar meningkatkan kecerdasan emosi anak dengan mengetahui banyak keberagaman peranan orang di dalam masyarakat, norma-norma yang berlaku, dan bermacam-macam aspek kehidupan lainnya. Dengan begitu, lisan anak tidak hanya akan dipengaruhi oleh egonya sendiri namun juga mempertimbangkan lingkungan sosialnya. Selain itu, dengan bersosialisasi anak juga akan menemukan banyak sobat yang sanggup mendukung perkembangan kecerdasan, minat dan bakat, serta kedewasaan anak.

Demikian artikel yang berjudul 10 Tips Keren Mengasuh Anak yang memuat mengenai saran-saran cara mengasuh anak untuk mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak. Selain tips di atas disarankan juga bagi orangtua untuk mengikuti kelas ibu balita dan bina keluarga balita ataupun konsultasi dengan dokter, tenaga kesehatan, guru, atau pihak lainnya guna meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai kesehatan dan pola asuh anak. Semoga sanggup bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk kita semua.