Kenali Tahap Ke-3 Persalinan: Keluarnya Plasenta

Setelah membahas mengenai Tahap 1 Persalinan dan Kelahiran: Kontraksi dan Pembukaan dan Tahap 2 Persalinan dan Kelahiran: Mengejan, kini akan dibahas mengenai Tahap Ke-3 Persalinan: Keluarnya Plasenta. Beberapa menit sehabis melahirkan, rahim Ibu akan mulai berkontraksi lagi. Beberapa kontraksi pertama biasanya memisahkan plasenta dari dinding rahim Ibu. Ketika bidan atau dokter melihat gejala perpisahan, ia akan meminta Ibu untuk mendorong untuk membantu keluarnya plasenta. Ini biasanya berlangsung sekitar lima hingga sepuluh menit dan cukup dilakukan dengan satu dorongan singkat yang sama sekali tidak sulit atau menyakitkan.
 Beberapa kontraksi pertama biasanya memisahkan plasenta dari dinding rahim Ibu Kenali Tahap Ke-3 Persalinan: Keluarnya Plasenta

Apa yang terjadi sehabis Ibu melahirkan



Setelah Ibu mengeluarkan plasenta, rahim Ibu harus berkontraksi dan sangat tegas. Ibu akan sanggup mencicipi puncak di dalam perut di sekitar tingkat pusar. Bidan atau dokter secara terencana akan menilik untuk melihat bahwa rahim Ibu tetap kuat, dan memijatnya bila tidak. Hal ini penting sebab kontraksi rahim membantu memotong dan menutup pembuluh darah yang terbuka di daerah di mana plasenta itu menempel. Jika rahim Ibu tidak berkontraksi dengan baik, Ibu akan mengalami pendarahan hebat.

Jika Ibu berencana untuk menyusui, Ibu sanggup melakukannya bila Ibu dan bayi Ibu berdua bersedia. Tidak semua bayi ingin menyusui di menit-menit sehabis lahir, tetapi cobalah memegang bibir bayi Ibu erat dengan payudara Ibu untuk beberapa waktu. Kebanyakan bayi balasannya akan mulai menyusu di jam pertama atau lebih sehabis lahir bila diberi kesempatan.

Menyusui sesaat sehabis melahirkan yaitu awal yang baik untuk bayi Ibu dan sanggup sangat memuaskan untuk Ibu. Terlebih lagi, menyusui akan memicu pelepasan oksitosin, hormon yang sama yang menimbulkan kontraksi, yang membantu Ibu dalam pemulihan rahim pasca melahirkan.

Jika Ibu tidak akan menyusui atau rahim Ibu tidak kuat, Ibu akan diberi oksitosin untuk membantu pemulihan. (Beberapa dokter atau bidan memberikannya kepada semua ibu pada ketika ini). Begitu pula bila Ibu mengalami perdarahan berlebihan.

Kontraksi pada ketika ini relatif ringan. Sekarang fokus Ibu telah bergeser ke bayi Ibu, dan Ibu mungkin tidak menyadari segala sesuatu yang lain terjadi di sekitar Ibu. Jika ini yaitu bayi pertama, mungkin Ibu merasa hanya beberapa kontraksi sehabis Ibu mengeluarkan plasenta. Jika Ibu sudah punya bayi sebelumnya, Ibu mungkin terus merasa kontraksi sesekali untuk satu dua hari setelahnya.

Ini disebut “nyeri tembuni” dan sanggup merasa menyerupai kram menstruasi yang kuat. Jika ini mengganggu Ibu, boleh juga meminta obat penahan sakit. Ibu juga mungkin akan menggigil atau merasa sangat gemetar. Ini yaitu hal yang normal dan tidak akan berlangsung lama. Jangan ragu untuk meminta selimut hangat bila Ibu memerlukannya.

Bidan atau dokter akan menilik plasenta untuk memastikan itu semua ada. Kemudian beliau akan menilik Ibu secara menyeluruh untuk melihat apakah terdapat robekan di perineum Ibu yang perlu dijahit.

Jika perineum robek atau mendapat episiotomi (robekan perineum oleh dokter atau bidan untuk membantu persalinan), Ibu akan disuntik dengan bius lokal sebelum dijahit. Ibu mungkin ingin menggendong terus bayi Ibu ketika sedang dijahit, dan sanggup menjadi gangguan besar. Jika Ibu merasa terlalu gemetar, mintalah pasangan Ibu untuk duduk di sisi Ibu dan menahan bayi.

Jika Ibu mempunyai epidural, hebat anestesi atau perawat anestesi akan tiba dan menghapus kateter dari belakang Ibu. Ini hanya butuh satu detik dan tidak sakit.

Kecuali bayi Ibu membutuhkan perawatan khusus, pastikan untuk bersikeras mendapat waktu damai bersama-sama. Obat tetes mata dan vitamin K sanggup menunggu beberapa saat. Ibu dan suami akan mendapat waktu khusus dengan satu sama lain sebab Ibu perlu untuk berkenalan dengan bayi gres dan bersenang-senang dalam keajaiban kelahiran.

Demikianlah artikel mengenai Tahap Ke-3 Persalinan: Keluarnya Plasenta ini. Semoga sanggup bermanfaat untuk kita semua. Artikel ini yaitu potongan dari artikel berjudul Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran. Untuk memahami tahap persalinan dan kelahiran secara lengkap bacalah dari artikel tersebut. Selain itu, baca juga artikel terkait berikut ini:

Tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
Tahap 1 Persalinan dan Kelahiran: Kontraksi dan Pembukaan
Tahap 2 Persalinan dan Kelahiran: Mengejan
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini

source