Cara Terbaik Merawat Anak Sakit

Anak yang sehat dan cerdas tentu yaitu cita-cita semua orang tua. Namun begitu terkadang anak mengalami sakit, yang tentunya tidak diharapkan. Artikel Cara Terbaik Merawat Anak Sakit ini akan membahas mengenai obat apa saja yang harus tersedia di rumah (untuk penyakit umum yang “populer” diderita anak), cara mengatasi beberapa penyakit umum pada anak, dan juga kondisi anak yang mengharuskan orang bau tanah membawanya ke rumah sakit atau kemudahan kesehatan lainnya di sekitar tempat tinggal.

Anak yang sehat dan cerdas tentu yaitu cita-cita semua orang bau tanah Cara Terbaik Merawat Anak Sakit

Obat yang Wajib tersedia di rumah

Sedia payung sebelum hujan mungkin peribahasa yang sempurna untuk hal ini. Menyediakan obat untuk penyakit yang sering tiba kepada bayi dan belum dewasa yaitu cara terbaik dalam persiapan dikala anak sakit. Berikut ini yaitu beberapa obat dan peralatan yang harus disediakan di rumah supaya orang bau tanah sanggup mengobati penyakit ringan pada anak sewaktu-waktu diperlukan.
  1. Thermometer
  2. Timbangan berat tubuh bayi dan anak-anak
  3. Oralit sebagai obat dikala anak menderita diare
  4. Antiseptik untuk mengobati luka
  5. Parasetamol untuk demam
  6. Obat kondisional, contohnya pada anak yang mempunyai asma, dan lainnya.

Penanganan Awal Penyakit pada Bayi dan Anak-anak

Beberapa penyakit yang sering menyerang anak yaitu batuk, diare / mencret, demam, dan luka / koreng. Berikut ini yaitu beberapa cara mengatasi penyakit tersebut beserta dengan kondisi-kondisi yang merupakan ancaman bagi anak dan bayi sehingga harus dibawa ke rumah sakit atau kemudahan kesehatan lainnya.

1. Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Anak-anak:

  • Jika masih bayi sakit batuk pilek, berikan Air Susu Ibu (ASI) lebih sering dari biasanya. Namun begitu, perhatikan juga jangan hingga bayi terlalu kenyang sebab akan berpotensi muntah.
  • Jika sudah berumur setidaknya 1 tahun, beri minum air matang lebih banyak supaya batuk sanggup berkurang. Selain itu, berikan juga kecap anggun atau madu dicampur air jeruknipis sebagai pelega tenggorokan.
  • Jauhkan bayi dan belum dewasa dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, polusi kendaraan bermotor dan debu.

2. Mengatasi Demam pada Bayi dan Anak-anak



Sulit untuk tidak khawatir dikala bayi menangis dan suhu tubuhnya melonjak / panas tinggi, tapi demam / panas jarang menjadikan bahaya. Terlebih jikalau bayi panas sehabis imunisasi dpt. Demam juga merupakan kepingan dari pertahanan alami bayi melawan infeksi. Namun, demam sanggup lebih serius jikalau bayi berusia di bawah enam bulan. Hal ini cukup biasa bagi bayi muda untuk mempunyai suhu tinggi, jadi ini sanggup menjadi tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah. berikut ini penanganan awal yang sanggup orang bau tanah berikan.
  • Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering.
  • Beri minum lebih sering dan lebih banyak.
  • Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.
  • Kompres dengan air biasa atau air hangat.
  • Jangan kompres dengan air cuek sebab anak sanggup menggigil.
  • Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis.
  • Untuk tempat endemis malaria,balitaharustidur di dalam kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida).

Segera bawa anak ke kemudahan pelayanan kesehatan jika:
  1. Demam disertai kejang.
  2. Demam tidak turun dalam 2 hari.
  3. Demam disertai bintikbintik merah, pendarahan di hidung, dan atau buang air besar berwarna hitam.

3. Mengatasi Luka dan Koreng pada Bayi dan Anak-anak:

Jika anak mengalami luka ringan, segera basuh higienis luka dengan air higienis yang mengalir. Kemudian berikan betadine untuk meredakan luka. Sementara jikalau koreng atau luka bernanah atau berbau, periksakan ke kemudahan pelayanan kesehatanuntuk mendapat penanganan kemungkinan infeksi pada luka secara tepat.

4. Mengatasi Diare / Mencret pada Bayi dan Anak-anak:

  1. Jika masih menyusu, berikan Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) lebih sering dari biasanya. Namun begitu, perhatikan juga jangan hingga bayi terlalu kenyang sebab akan berpotensi muntah.
  2. Berikan segera cairan oralit setiap anak buang airbesar. Pada bayi berusia dibawah 1 tahun berikan 50 cc hingga dengan 100 cc (¼ hingga ½ gelas cairan oralit), sementara pada anak di atas 2 tahun berikan 100 cc hingga dengan 200 cc ( ½ hingga 1 gelas cairan oralit). Jika tidak ada oralit, berikan air matang,kuah sayur bening, dan air tajin.
  3. Berikan juga zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut. Untuk anak berusia kurang dari 6 bulan berikan ½ tablet 1 kali sehari, sementara untuk anak berusia 6 bulan hingga dengan 5 tahun berikan 1 tablet 1 kali sehari.
  4. Untuk anak di atas 2 tahun yang sudah tidak menyusui, dorong anak untuk makan menyerupai biasa.
  5. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan memperlihatkan sembarang obat termasuk juga obat yang dijual bebas tanpa resep dokter. Jangan beri obat apapun kepada anak kecuali mendapat proposal dari dokter, bidan atau petugas kesehatan lainnya.

Selain itu, segera bawa anak ke rumah sakit atau kemudahan kesehatan lainnya untuk mendapat perawatan yang sempurna jikalau ditemukan salah satu atau lebih tanda-tanda di bawah ini;
  1. Anak mengalami demam sebab diare.
  2. Terdapat bercak darah dalam tinja anak.
  3. Diare bayi atau anak semakin parah atau diare berulang-ulang.
  4. Bayi atau anak mengalami muntah terus menerus.
  5. Anak terlihat sangat haus.
  6. Anak tidak mau makan dan minum.


Sampai di sini artikel Cara Terbaik Merawat Anak Sakit yang membahas mengenai obat apa saja yang harus tersedia di rumah (untuk penyakit umum yang “populer” diderita anak), cara mengatasi beberapa penyakit umum pada anak, dan juga kondisi anak yang mengharuskan orang bau tanah membawanya ke rumah sakit atau kemudahan kesehatan lainnya di sekitar tempat tinggal.

Sumber: Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Depkes RI 2015