Kehamilan Berisiko Tinggi Yang Ibu Perlu Tahu

Kehamilan ialah dambaan semua perempuan, juga termasuk suami dan anggota keluarga lainnya. Melalui kehamilan, Ibu, suami dan keluarga akan mendapat generasi penerus yang sanggup menjadi sumber kebahagiaan dalam kehidupan. Namun begitu, ada kondisi-kondisi dimana terjadi kehamilan beresiko tinggi, yaitu suatu kehamilan dimana kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan sanggup saja terancam sewaktu-waktu.
Kehamilan ialah dambaan semua perempuan Kehamilan Berisiko Tinggi yang Ibu Perlu Tahu

Kehamilan beresiko tinggi ini mungkin membawa pertanyaan kepada ibu, kondisi menyerupai apa yang mengakibatkan kehamilan menjadi beresiko, apakah ibu hamil perlu perawatan prenatal khusus, akankah janin dalam kandungan terganggu, bagaimana cara mengatasinya, dan pertanyaan lainnya. Untuk menjawab pertanyaan itulah artikel berjudul Kehamilan Berisiko Tinggi yang Ibu Perlu Tahu ini dibuat, yang disajikan ulang dari Mayoclinic.

Kehamilan risiko tinggi mungkin menimbulkan tantangan sebelum, selama atau sehabis melahirkan. Jika Ibu mempunyai kehamilan berisiko tinggi, Ibu dan bayi Ibu mungkin perlu pemantauan khusus atau perawatan selama kehamilan Ibu. pahamilah apa yang mengakibatkan kehamilan berisiko tinggi, dan apa yang sanggup Ibu lakukan untuk mengurus diri sendiri dan bayi Ibu.

Faktor penyebab kehamilan resiko tinggi

Kehamilan berisiko tinggi sanggup disebabkan oleh kondisi medis Ibu sebelum kehamilan, ketika kehamilan maupun kondisi medis yang berkembang selama kehamilan baik pada ibu atau bayi yang kemudian mengakibatkan kehamilan menjadi berisiko tinggi. Berikut ini beberapa faktor yang mungkin berkontribusi dalam menciptakan kehamilan digolongkan beresiko tinggi:
  1. Pilihan gaya hidup ibu yang jelek untuk kesehatan. Merokok, minum alkohol dan memakai obat-obatan terlarang sanggup menempatkan kehamilan beresiko.
  2. Usia ibu hamil terlalu muda (kurang dari 17 tahun) ataupun usia ibu hamil terlalu renta (lebih dari atau sama dengan 35 tahun)
  3. Kondisi fisik ibu hamil. Yaitu bila tinggi tubuh terlalu pendek (kurang dari 145 cm), dan atau Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5cm.
  4. Jarak kehamilan terlalu jauh ( lebih dari 10 tahun ) atau jarak kehamilan terlalu akrab (kurang dari 2 tahun)
  5. Ibu hamil telah mempunyai anak terlalu banyak (lebih dari atau sejumlah 4 anak)
  6. Riwayat kehamilan sebelumnya. Pernah mengalami riwayat keguguran (gagal kehamilan), melahirkan tidak normal, pernah menjalani operasi sesar / caesar, ajal bayi segera sehabis lahir, bayi berat lahir rendah atau kelahiran prematur (kelahiran sebelum 37 ahad kehamilan) - sanggup meningkatkan risiko pada kehamilan berikutnya.
  7. Ibu hamil mempunyai penyakit kronis. Seperti diabetes, tekanan darah tinggi, epilepsi, dan PMS juga meningkatkan risiko kehamilan.
  8. Kondisi darah menyerupai anemia, tuberculosa paru, jantung lemah, kencing cantik atau abses menyerupai malaria, demam berdarah.
  9. Kondisi kesehatan mental Ibu yang tidak baik juga sanggup meningkatkan risiko kehamilan.
  10. Kehamilan kembar. Risiko Kehamilan lebih tinggi untuk perempuan mengandung bayi kembar 2 atau lebih.
  11. Riwayat keluarga (kondisi genetik ibu)
  12. Komplikasi kehamilan. Berbagai komplikasi yang berkembang selama kehamilan menimbulkan risiko, menyerupai problem dengan rahim, leher rahim atau plasenta. Kekhawatiran lain mungkin termasuk terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion) atau cairan ketuban rendah (oligohidramnion), pertumbuhan janin terbatas, atau Rh (rhesus) sensitisasi - kondisi yang berpotensi serius yang sanggup terjadi ketika kelompok darah Rh negatif dan golongan darah bayi Ibu ialah rh positif. Termasuk juga pre – eklamsi berat maupun eklamsia ringan ketika kehamilan
  13. Ibu mengalami kehamilan Hydramnion/ hamil kembar air
  14. Ibu mengalami ajal janin dalam air ketuban
  15. Ibu mengalami hamil serotinus/ hamil lebih bulan (lebih dari 40 minggu)
  16. Letak bayi sungsang ataupun melintang
  17. Ibu hamil mengalami perdarahan, pecah ketuban disini, dan komplikasi lainnya

Langkah untuk menjaga kesehatan kehamilan




Ada beberapa hal yang sanggup dilakukan Ibu ketika mempunyai kehamilan berisiko tinggi atau Ibu ingin mencegah kehamilan berisiko tinggi. Berikut ini beberapa pola langkah yang sanggup dilakukan Ibu untuk menjaga kesehatan kehamilan dan mencegah kehamilan berisiko tinggi:

1. Konsultasi dengan Petugas Kesehatan.

Jika Ibu sedang merencanakan kehamilan, konsultasikan dengan petugas kesehatan, bidan ataupun dokter. Mereka mungkin akan merekomendasikan pada Ibu untuk mulai mengkonsumsi vitamin prenatal sehari-hari dan mencapai berat tubuh yang sehat sebelum hamil. Jika Ibu mempunyai kondisi medis, pengobatan Ibu mungkin perlu diubahsuaikan untuk mempersiapkan kehamilan. Diskusikan juga dengan dokter mengenai risiko mempunyai bayi dengan kondisi genetik.

2. Hati-hati dengan Assisted Reproductive Technology (ART). 

Berhati-hatilah ketika memakai teknologi pinjaman reproduksi / Assisted Reproductive Technology (ART). Jika Ibu berencana untuk memakai ART untuk hamil, mempertimbangkan berapa banyak embrio akan ditanamkan. Beberapa kehamilan membawa risiko yang lebih tinggi dari persalinan prematur.

3. Lakukan investigasi kehamilan secara rutin. 

Lakukan investigasi kehamilan secara rutin. Kunjungan prenatal sanggup membantu bidan atau dokter memantau kesehatan Ibu dan janin dalam kandungan. Tergantung pada kondisi, Ibu mungkin dirujuk ke dokter seorang hebat penyakit dalam ibu dan janin, genetika, pediatri atau seorang hebat lain.

4. Mulailah pola makan sehat sekarang. 

Selama kehamilan, Ibu akan memerlukan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi dan nutrisi penting lainnya. Vitamin prenatal sehari-hari mungkin sanggup membantu mengisi kekurangan gizi, vitamin dan mineral dari makanan dan minuman. Namun begitu, jangan konsumsi vitamin secara sembarangan, konsultasikan dengan petugas kesehatan, bidan atau dokter jikalau Ibu mempunyai kebutuhan gizi khusus lantaran kondisi kesehatan, menyerupai contohnya mempunyai penyakit diabetes.

5. Tambah berat tubuh dengan bijak. 

Jumlah makanan yang sempurna dan penambahan berat tubuh yang sesuai sanggup mendukung kesehatan bayi Ibu - dan membuatnya lebih gampang untuk menghilangkan kegemukan sehabis melahirkan. Konsultasikan dengan bidan atau dokter mengenai hidangan yang sempurna sesuai dengan kondisi ibu.

6. Hindari zat berbahaya. 

Jika Ibu merokok, berhentilah kini juga. Begitu pula dengan alkohol dan obat-obatan terlarang. Konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mulai atau berhenti memakai obat ataupun suplemen.

Tes khusus kehamilan resiko tinggi

Jika Ibu hamil termasuk kehamilan berisiko tinggi, pertimbangkanlah untuk melaksanakan banyak sekali tes atau mekanisme selain tes skrining rutin pralahir. Tergantung pada keadaan, dokter mungkin merekomendasikan:
  1. Ultrasonografi (USG) tertarget. Jenis USG janin - teknik pencitraan yang memakai gelombang bunyi frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar bayi dalam rahim - menargetkan pada problem yang dicurigai, menyerupai perkembangan abnormal.
  2. Amniosentesis. Selama mekanisme ini, dokter akan mengambil sampel cairan ketuban, cairan yang mengelilingi dan melindungi bayi selama kehamilan. Biasanya dilakukan sehabis ahad 15 kehamilan, amniosentesis sanggup mengidentifikasi kondisi genetik tertentu, serta cacat tabung saraf - kelainan serius otak atau sumsum tulang belakang.
  3. Chorionic villus sampling (CVS). Selama mekanisme ini, dokter akan mengambil sampel kecil jaringan dari plasenta (vili korionik). Biasanya dilakukan antara ahad 10 dan 12 kehamilan, CVS merupakan cara terakurat yang sanggup mendeteksi ketidaknormalan kromosom, yang salah satunya menimbulkan down syndrome.
  4. Kordosentesis. Tes ini, juga dikenal sebagai pengambilan sampel darah tali pusat, ialah tes prenatal yang sangat khusus di mana sampel darah janin akan diambil dari tali pusat. Biasanya dilakukan sehabis ahad 18 kehamilan, tes sanggup mengidentifikasi kondisi kromosom, kelainan darah dan infeksi.
  5. Pengukuran panjang serviks. Dokter mungkin memakai ultrasound untuk mengukur panjang serviks ketika investigasi kehamilan untuk memilih apakah Ibu berisiko persalinan prematur.
  6. Tes laboratorium. Dokter mungkin mengambil sampel sekresi vagina Ibu untuk menyelidiki fetal fibronectin - zat yang bertindak menyerupai lem antara kantung janin dan dinding rahim. Kehadiran fetal fibronectin mungkin menjadi tanda persalinan prematur.
  7. Profil biofisik. Tes prenatal ini dipakai untuk menyelidiki kecukupan gizi bayi. Tes menggabungkan pemantauan janin denyut jantung (tes nonstress) dan USG janin.

Beberapa tes diagnostik prenatal - menyerupai amniocentesis dan chorionic villus sampling - membawa resiko keguguran. Namun keputusan untuk melaksanakan pengujian pralahir tetap berada ditangan Ibu dan pasangan / suami. Diskusikan risiko dan manfaat sedetil mungkin dengan dokter, dan pastikan ibu dan suami benar-benar mengerti akan hal-hal yang mungkin terjadi.

Rumah Sakit ialah daerah yang sempurna untuk melahirkan

Melahirkan di klinik bersalin, puskesmas, ataupun di rumah secara terpola tidak dianjurkan untuk kehamilan berisiko tinggi. Namun ini tergantung pada faktor penyebab kehamilan Ibu telah dianggap berisiko tinggi. Selama investigasi kehamilan rutin, bidan atau dokter akan meninjau kondisi medis selama kehamilan dan persalinan yang akan membahayakan keselamatan melahirkan di klinik bersalin, puskesmas, ataupun di rumah secara terencana. Penyedia layanan kesehatan Ibu mungkin secara hati-hati akan merujuk Ibu ke Rumah Sakit jika:
  1. Ibu mempunyai diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan kejang atau kondisi medis yang kronis
  2. Ibu mengalami komplikasi kehamilan, menyerupai preeklamsia, persalinan prematur atau anemia yang signifikan
  3. Ibu hamil kembar dua atau lebih
  4. Bayi Ibu terus bergerak dengan posisi yang tidak memungkinkan untuk melahirkan dengan kepala bayi keluar lebih dulu

Cara mengurangi kecemasan

Jika Ibu mempunyai kehamilan berisiko tinggi, Ibu mungkin merasa takut atau cemas perihal kehamilan Ibu. Ibu mungkin enggan untuk berpikir perihal masa depan dan gugup perihal investigasi kehamilan rutin - lantaran takut bahwa Ibu akan mendengar gosip buruk.

Sayangnya, kecemasan sanggup mempengaruhi kesehatan Ibu dan kesehatan bayi Ibu. Konsultasikan dengan bidan atau dokter perihal cara-cara sehat untuk bersantai dan tetap tenang. Beberapa studi menawarkan bahwa teknik-teknik tertentu - menyerupai membayangkan benda menyenangkan atau pengalaman atau mendengarkan musik - sanggup mengurangi kecemasan selama kehamilan.

Apa lagi yang saya perlu tahu perihal kehamilan risiko tinggi?

Konsultasikan dengan bidan atau dokter perihal bagaimana mengelola kondisi medis yang mungkin Ibu miliki selama kehamilan dan bagaimana kesehatan Ibu mungkin mempengaruhi persalinan. Konsultasikan dengan bidan atau dokter untuk mendiskusikan tanda-tanda tertentu atau tanda-tanda yang harus diwaspadai, seperti:
  1. Pendarahan melalui jalan lahir
  2. Sakit kepala persisten
  3. Nyeri atau kram di perut pecahan bawah
  4. Keputihan basah - dalam membesut atau tetesan
  5. Teratur atau sering kontraksi - sensasi pengetatan di perut
  6. Aktivitas janin menurun
  7. Nyeri menyerupai terbakar ketika buang air kecil
  8. Perubahan penglihatan, termasuk penglihatan kabur
  9. Juga, mengetahui tanda-tanda atau tanda-tanda dimana Ibu harus segera ke layanan kesehatan dan kapan harus mencari perawatan darurat.

Baca mengenai hal ini secara lebih lengkap pada artikel:
Kenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini
Baca Juga : Waspadailah Tanda Bahaya Pasca Melahirkan Ini

Sampai disini artikel berjudul Kehamilan Berisiko Tinggi yang Ibu Perlu Tahu yang membahas mengenai penyebab suatu kehamilan digolongkan sebagai kehamilan beresiko tinggi, cara menjaga kesehatan kehamilan dan mencegah kehamilan beresiko tinggi, cara mengurangi kecemasan pada ibu dengan kehamilan beresiko tinggi, dan langkah-langkah yang sanggup dilakukan. Kehamilan risiko tinggi mungkin saja mengalami pasang surut, dimana masih terdapat banyak kemungkinan menjaga kesehatan kehamilan dan persalinan yang lancar. Lakukan yang terbaik untuk tetap nyata ketika Ibu mengambil langkah-langkah untuk menuju kehamilan yang sehat. Semoga bermanfaat untuk kita semua.