12 Penyakit Ibu Yang Mensugesti Kehamilan

Sebelum kehamilan, pastikan untuk berbicara dengan dokter perihal problem kesehatan yang Ibu miliki kini atau yang pernah Ibu alami di masa lalu. Jika Ibu sedang menjalani pengobatan, dokter mungkin ingin mengubah cara menangani problem kesehatan itu. Beberapa obat-obatan yang dipakai untuk mengobati problem kesehatan sanggup menjadi berbahaya jikalau dikonsumsi selama kehamilan. Pada dikala yang sama, berhenti mengkonsumsi obat-obatan yang Ibu butuhkan sanggup lebih berbahaya daripada risiko yang ditimbulkan pada Ibu hamil. Yakinlah bahwa Ibu mungkin mempunyai bayi yang sehat normal ketika problem kesehatan berada di bawah kontrol dan Ibu mendapatkan perawatan prenatal yang baik.
 pastikan untuk berbicara dengan dokter perihal problem kesehatan yang Ibu miliki kini 12 Penyakit Ibu yang Mempengaruhi Kehamilan

Berikut ini 12 Penyakit Ibu, atau yang pernah ibu derita sebelum kehamilan yang sanggup menghipnotis kehamilan beserta dengan dampaknya terhadap kehamilan yang telah dirangkum dari situs WomensHealth.

Penyakit sebelum kehamilan

1. Asma

Asma yakni penyakit paru-paru kronis. Gejalanya ibarat batuk, mengi, perasaan sesak di dada, dan kesulitan bernapas.

Jika Ibu mempunyai asma dan mempunyai harapan untuk hamil, diskusikanlah dengan dokter. Pada masalah yang sangat parah mungkin asma menjadi alasan untuk menghindari kehamilan.

Jika Ibu mempunyai penyakit asma dan hamil, diskusikanlah dengan dokter mengenai keamanan obat terhadap kehamilan. Merubah jenis obat-obatan yang dipakai terkadang sanggup menciptakan kehamilan menjadi baik. Sangat penting untuk mengelola tanda-tanda asma dikala Ibu sedang hamil. Asma yang tidak terkontrol dengan baik sanggup membahayakan bayi dalam kandungan.

Ibu hamil juga harus menanyakan ke dokter mengenai vaksinasi flu. Flu sanggup mengakibatkan dampak yang sangat serius bagi siapa pun yang mempunyai penyakit asma, terlebih pada ibu hamil yang mempunyai penyakit asma.

Dampak jelek asma pada kehamilan yakni sanggup meningkatkan risiko preeklamsia, kenaikan berat tubuh yang jelek pada janin, kelahiran prematur, kelahiran sesar, dan komplikasi lainnya. Namun begitu, ibu hamil juga tidak disarankan untuk berhenti memakai obat asma, lantaran dengan begitu asma ringan pun sanggup menjadi parah.

2. Depresi

Depresi yakni istilah yang dipakai untuk menggambarkan keadaan emosional yang menunjukkan kesedihan, kekurangan energi dan rendah diri.

Depresi yang berlangsung selama kehamilan sanggup menyulitkan seorang wanita untuk merawat dirinya dan bayinya yang belum lahir. Mengalami depresi sebelum hamil juga merupakan faktor risiko untuk depresi postpartum.

Depresi postpartum / postpartum depression (PPD) yakni kondisi berbahaya yang memerlukan pengobatan dari penyedia layanan kesehatan. Dengan kondisi ini, terjadi perasaan baby blues (merasa sedih, cemas, takut, atau bingung) sehabis bayi lahir tidak hilang atau menjadi lebih buruk.

Baca juga artikel Depresi selama dan sehabis kehamilan untuk mengetahuinya lebih lanjut

3. Diabetes

Diabetes yakni penyakit dimana tingkat glukosa darah (gula darah/kadar gula dalam darah) berada di atas normal. Ada dua jenis utama diabetes. Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, yang disebabkan oleh problem sistem kekebalan tubuh. Diabetes tipe 2 biasanya timbul di masa dewasa, ini yakni bentuk paling umum dari diabetes.

Ibu yang mempunyai penyakit diabetes tetap sanggup mempunyai kehamilan yang sehat. Namun diabetes selama kehamilan sanggup membahayakan janin dan dalam jangka panjang sanggup lebih jelek dengan komplikasi diabetes. Karena itu disarankan bagi ibu untuk melaksanakan kontrol diabetes setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum kehamilan. Dokter akan memberi tahu perihal langkah-langkah yang sanggup diambil untuk menjaga bayi Anda sehat. Ini mungkin termasuk acara pendidikan diabetes untuk membantu Ibu lebih memahami diabetes dan bagaimana mengendalikannya selama kehamilan.

4. Gangguan Makan

Gangguan makan, ibarat anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan lainnya, melibatkan problem serius dengan makan. Ini termasuk penurunan nafsu makan secara ekstrim atau sebaliknya makan berlebihan, serta perasaan tertekan dan kekhawatiran perihal bentuk tubuh atau berat.

Perubahan bentuk tubuh selama kehamilan sanggup mengakibatkan gangguan makan memburuk. Gangguan makan terkait dengan banyak komplikasi kehamilan, termasuk cacat lahir dan kelahiran prematur. Perempuan dengan gangguan makan juga mempunyai kemungkinan depresi postpartum lebih tinggi. Lebih lanjut baca juga artikel Gangguan Pola Makan Selama KehamilanMengenali Bulimia Nervosa, juga Mengenali Anorexia Nervosa

5. Epilepsi dan gangguan kejang lainnya

Epilepsi yakni gangguan fisik yang melibatkan kejang berulang-ulang, yang disebabkan oleh perubahan cara kerja otak secara mendadak. Jika ibu belum mengetahui kejang, kejang yakni kontraksi tak terkendali dari otot yang sanggup mengakibatkan gerakan atau hilangnya kontrol seseorang terhadap tubuhnya sendiri secara tiba-tiba.

Kejang selama kehamilan sanggup membahayakan janin, dan meningkatkan risiko keguguran atau bayi meninggal segera sehabis kelahiran. Tetapi memakai obat untuk mengontrol kejang sanggup mengakibatkan cacat lahir. Untuk kebanyakan Perempuan hamil dengan epilepsi, memakai obat menimbulkan resiko yang lebih rendah untuk kesehatan mereka sendiri dan kesehatan bayi mereka daripada menghentikan obat.

6. Hipertensi / Tekanan darah tinggi

Hipertensi / Tekanan darah tinggi yakni kondisi dimana seseorang mempunyai tekanan darah lebih dari 140 dari 90 mmHg (milimeter air raksa). Tekanan darah tinggi jangka panjang sanggup merusak pembuluh darah dan organ, termasuk jantung, ginjal, mata, dan otak.

Memiliki tekanan darah tinggi kronis menciptakan ibu hamil dan bayi dalam kandungan berisiko untuk masalah. Perempuan dengan tekanan darah tinggi mempunyai risiko preeklamsia dan solusio plasenta (saat plasenta terlepas dari dinding rahim) lebih tinggi. Begitu juga resiko kelahiran prematur dan berat tubuh lahir rendah yang juga lebih tinggi.

7. HIV / AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) yakni virus yang menginfeksi dan menghancurkan sel kekebalan tubuh dan mengakibatkan penyakit yang disebut Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). AIDS terjadi pada tahap paling parah dari bisul HIV, ketika jumlah sel-T berada di bawah 200. Infeksi HIV / AIDS yakni seumur hidup dan belum ditemukan obatnya, tetapi ada banyak obat untuk melawan bisul HIV dan bisul dan kanker yang tiba bersama HIV.

HIV sanggup ditularkan dari ibu kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. HIV sanggup melewati plasenta selama kehamilan dan menginfeksi bayi selama proses persalinan. Namun risiko ini sanggup berkurang 2 persen jikalau Perempuan mengambil obat-obatan HIV tertentu selama kehamilan. Perempuan yang mempunyai HIV dan ingin hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum kehamilan. Perawatan prenatal yang baik akan membantu melindungi bayi wanita dari HIV dan tetap sehat.

8. Migrain

Migrain yakni kondisi medis yang biasanya melibatkan sakit kepala pada satu sisi kepala yang sangat menyakitkan. Selain rasa sakit, migrain juga sanggup mengakibatkan mual dan muntah dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Beberapa orang juga mungkin mengalami gangguan penglihatan ibarat melihat bintik-bintik atau merasa silau.

Gejala migrain cenderung meningkat selama kehamilan, namun beberapa wanita tidak mengalami serangan migrain selama kehamilan. Obat-obat tertentu yang biasa dipakai untuk mengobati sakit kepala dihentikan dipakai selama kehamilan lantaran sanggup mengakibatkan cacat lahir dan problem lainnya. Ini termasuk obat-obatan bebas ibarat aspirin dan ibuprofen. Ibu hamil yang mempunyai sakit kepala parah harus berkonsultasi dengan dokter mengenai cara-cara untuk meredakannya secara aman.

Begitupula pada ibu menyusui, tanyakan kepada dokter Anda perihal apa obat migrain yang kondusif dikonsumsi dikala menyusui. Karena beberapa obat sanggup menghipnotis perkembangan bayi melalui ASI dan mungkin berbahaya bagi bayi.

Metode pengobatan rumah, ibarat melaksanakan latihan relaksasi dan kompres dengan air dingin, mungkin juga membantu meringankan rasa sakit. Kabar baiknya yakni pada kebanyakan perempuan, migrain mulai atau berhenti pada sekitar bulan ketiga kehamilan.

9. Kegemukan dan Obesitas

Obesitas yakni kondisi dimana seseorang mempunyai terlalu banyak lemak tubuh / indeks massa tubuh (lemak tubuh menurut tinggi dan berat badan) 30 atau lebih tinggi.

Penelitian terbaru mengatakan bahwa obesitas wanita sebelum hamil mempunyai resiko lebih besar dari banyak sekali komplikasi kehamilan, ibarat preeklamsia dan kelahiran prematur. Perempuan yang mempunyai kelebihan berat tubuh dan obesitas disarankan untuk menurunkan berat tubuh sebelum kehamilan untuk tujuan kehamilan sehat.

10. Infeksi Menular Seksual (IMS)



Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga dengan penyakit menular seksual (PMS)adalah penyakit yang disebarkan oleh acara seksual.

Beberapa IMS sanggup mengakibatkan persalinan prematur, cairan ketuban pecah terlalu dini, dan bisul pada rahim sehabis melahirkan. Beberapa IMS juga sanggup ditularkan dari ibu kepada bayinya selama kehamilan atau dikala persalinan. Beberapa IMS, ibarat sifilis, menyeberangi plasenta dan menginfeksi bayi ketika sedang dalam rahim. IMS lainnya, ibarat gonore, klamidia, hepatitis B, dan herpes genital, sanggup ditularkan dari ibu ke bayi dikala melahirkan bayi melewati jalan lahir. Beberapa dampak IMS yang membahayakan bayi seperti: berat tubuh lahir rendah, bisul berbahaya (pada mata dan darah), kerusakan otak, kebutaan, ketulian, kurangnya koordinasi di gerakan tubuh, hepatitis akut, radang selaput, penyakit hati kronis, sirosis, pneumonia, atau mati segera sehabis lahir.

Beberapa problem ini sanggup dicegah jikalau ibu mendapatkan perawatan prenatal rutin, yang mencakup tes skrining IMS mulai awal kehamilan dan diulang bersahabat dengan pengiriman, jikalau diperlukan. Masalah lain sanggup diobati jikalau bisul ditemukan pada dikala lahir.


11. Penyakit Tiroid

Tiroid yakni kelenjar kecil di leher yang menciptakan dan menyimpan hormon yang membantu mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan tingkat di mana masakan diubah menjadi energi. Hipertiroidisme yang tidak terkontrol (tiroid yang terlalu aktif) sanggup mengakibatkan ancaman terhadap kesehatan ibu janin dalam kandungan ibarat gagal jantung dan berat tubuh yang jelek pada janin. Hipotiroidisme yang tidak terkendali (tiroid kurang aktif) juga mengancam kesehatan ibu dan sanggup mengakibatkan cacat lahir.

12. Fibroid rahim

Fibroid rahim yakni tumor jinak (bukan kanker) yang tumbuh di otot uterus (rahim). Fibroid sering tidak menimbulkan tanda-tanda dan tidak memerlukan pengobatan, dan mereka biasanya menyusut sehabis menopause. Tapi kadang kala fibroid mengakibatkan perdarahan berat atau nyeri, dan memerlukan pengobatan. Fibroid rahim jarang mengakibatkan keguguran, namun fibroid sanggup mengakibatkan prematur atau kelahiran sungsang. Operasi caesar mungkin dibutuhkan jikalau fibroid menghalangi jalan lahir.

Demikian artikel berjudul 12 Penyakit Ibu yang Mempengaruhi Kehamilan yang memuat perihal bagaimana penyakit Ibu, atau penyakit yang pernah ibu derita sebelum kehamilan sanggup menghipnotis kehamilan. Semoga sanggup membantu ibu, suami beserta keluarga dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat.