Sangat penting untuk dicatat bahwa nuansa payudara, sikap bayi, frekuensi menyusui, sensasi keluarnya asi, atau jumlah asi yang Sahabat pompa merupakan cara yang tidak valid untuk memilih apakah Sahabat telah menyediakan cukup susu untuk bayi. Namun jikalau bayi Sahabat mempunyai perkembangan berat tubuh yang baik dengan pertolongan ASI saja, maka Sahabat tidak mempunyai dilema dengan pasokan ASI.
Bagaimana jikalau Sahabat tidak cukup yakin perihal berat tubuh bayi ketika ini (mungkin bayi belum ditimbang berat badannya akhir-akhir ini)? Jika bayi mempunyai jumlah popok berair & kotor yang memadai maka hal-hal berikut BUKAN MERUPAKAN TANDA bahwa Sahabat mempunyai persediaan ASI rendah:
- Bayi Sahabat sering menyusu. ASI dicerna dengan cepat (biasanya dalam 1,5-2 jam), sehingga bayi yang disusui ASI perlu menyusu lebih sering daripada bayi yang diberi susu formula. Banyak bayi mempunyai kebutuhan yang besar lengan berkuasa untuk mengisap. Juga, bayi sering perlu melaksanakan kontak secara terus-menerus dengan ibu semoga merasa aman. Semua hal ini ialah normal, & dengan memenuhi kebutuhan ini Sahabat tidak perlu khawatir dengan bayi.
- Bayi Sahabat tiba-tiba meningkatkan frekuensi & atau usang menyusu. Ini sering merupakan percepatan pertumbuhan. Para perawat bayi lebih (ini biasanya berlangsung beberapa hari seminggu), yang meningkatkan pasokan ASI ibu. Jangan memperlihatkan pemanis bayi ketika hal ini terjadi: suplementasi akan menginformasikan tubuh Sahabat bahwa bayi tidak perlu susu ekstra, & pasokan ASI ibu akan turun.
- Bayi menyusu lebih sering & rewel di malam hari.
- Bayi menyusu lebih singkat dari biasanya. Sebagaimana bertambahnya usia, bayi akan lebih baik dalam menyusu, mereka akan lebih efisien dalam menyusu ASI.
- Bayi rewel. Banyak bayi rewel pada waktu-waktu tertentu - sering di malam hari. Bahkan beberapa bayi rewel sepanjang waktu. Ini sanggup mempunyai banyak alasan, & kadang kala rewel hilang sebelum Sahabat menemukan penyebab yang menjadi alasan bayi rewel.
- Bayi menghabiskan sebotol susu formula atau asi perah sehabis menyusui. Banyak bayi bersemangat menghabiskan sebotol susu bahkan sehabis mereka banyak menyusu asi eksklusif dari payudara. Tentu saja, jikalau Sahabat secara teratur melengkapi bayi sehabis menyusui, pasokan ASI Sahabat akan berkurang.
- ASI tidak bocor dari Payudara Sahabat, atau hanya bocor sedikit, atau berhenti bocor. Bocor tidak ada hubungannya dengan pasokan susu Anda. Ini sering berhenti sehabis pasokan ASI telah diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi.
- Payudara Ibu tiba-tiba tampak lebih lembut. Sekali lagi, ini biasanya terjadi sehabis pasokan ASI telah diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi.
- Ibu tidak pernah mencicipi sensasi ASI yang mengalir , atau sepertinya tidak sekuat sebelumnya. Beberapa perempuan tidak pernah merasa ASI mengalir. Ini tidak ada hubungannya dengan pasokan susu.
- Ketika Sahabat memompa, hanya keluar sedikit atau tidak ada ASI. Jumlah ASI yang sanggup Sahabat pompa bukan merupakan ukuran yang akurat dari pasokan susu. Seorang bayi dengan sehat menghisap susu payudara Sahabat jauh lebih efisien daripada pompa apapun. Juga, memompa merupakan keterampilan yang dipelajari (berbeda dari menyusui), & sanggup sangat tergantung pada jenis pompa.Beberapa perempuan yang mempunyai persediaan ASI yang melimpah tidak mendapat ASI setiap ketika mereka memompa. Selain itu, sangat umum & normal jikalau ASI dari hasil memompa menurun dari waktu ke waktu.
Jika Sahabat khawatir perihal pasokan ASI, akan sangat membantu jikalau menghubungi seorang konselor menyusui terlatih atau bersertifikat konsultan laktasi. Jika berat tubuh bayi Sahabat tidak bertambah atau justeru turun, Sahabat perlu untuk tetap kontak dengan dokter, alasannya ialah itu mungkin bahwa kondisi medis sanggup menjadikan ini. Melakukan investigasi medis mungkin diharapkan untuk bayi yang kehilangan berat tubuh hingga pasokan ASI meningkat. Jika suplementasi secara medis diperlukan, hal terbaik untuk melengkapi suplai masakan untuk bayi Sahabat ialah dengan ASI perah Sahabat sendiri.
Demikianlah artikel HamilBayi.Com bertajuk ASI Kurang Lancar, Banyak, Kental, atau Susah Keluar sehabis Melahirkan yang membahas mengenai dilema seputar ASI kurang lancar. Semoga sanggup menjawab beberapa kekhawatiran Ibu terhadap Air Susu Ibu (ASI) kurang lancar, kurang banyak, kurang kental, atau asi banyak tapi susah keluar sehabis melahirkan.
Sumber: Kelly Bonyata, BS, IBCLC, Increasing Low Milk Supply