Nutrisi Kehamilan: 11 Pantangan Masakan Minuman Ketika Hamil

Ibu hamil tentu menginginkan yang terbaik untuk janin yang dikandungnya. Namun begitu, banyak kuliner dan minuman yang sanggup besar lengan berkuasa jelek pada kesehatan Ibu hamil dan atau bayi dalam kandungan yang mungkin tidak disadari. Mencari tahu kuliner apa yang harus dihindari selama kehamilan ialah salah satu cara menghindari akhir yang tidak diinginkan. Dengan memahami apa kuliner dan minuman yang seharusnya dihindari selama kehamilan sanggup membantu sahabat HamilBayi.Com menyusun sajian sehat untuk ibu hamil dan bayi dalam kandungan.

Sebelum mulai membahas daftar pantangan kuliner selama ibu hamil yang HamilBayi.Com rangkum dari BabyCentre dan FamilyEducation, penggalan ini akan membahas mengenai pola konsumsi kalori dan pantangan diet selama kehamilan.

Ibu hamil tentu menginginkan yang terbaik untuk janin yang dikandungnya Nutrisi Kehamilan: 11 Pantangan Makanan Minuman ketika Hamil

Konsumsi kalori dengan tepat!

Jangan Kekurangan atau Kelebihan kalori. Ibu yang sedang mengandung memang membutuhkan tambahan kalori, akan tetapi dalam jumlah yang cukup dalam porsi yang tepat. Ini perlu diperhatikan untuk menghindari duduk kasus obesitas bagi ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami obesitas sebelum dan sebab kehamilan maka akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat tubuh tinggi, dan lebih parah lagi ialah meningkatkan resiko terkena diabetes.

Terkecuali ibu hamil mengalami kekurangan gizi (tampak kurus), selalu hindari kuliner dan minuman dengan kadar gula tinggi. Seperti contohnya camilan manis basah, camilan manis kering, es krim, dan lainnya. Karena gula dalam kuliner dan minuman tersebut mengandung glukosa yang juga bisa mengakibatkan obesitas pada janin dalam kandungan.

Jangan Diet!

Membatasi kalori bukan berarti ibu hamil diperbolehkan diet yang bertujuan untuk menurunkan berat tubuh pada masa kehamilan.Diet yang bertujuan untuk menguruskan tubuh sangat berpotensi menghambat nutrisi untuk janin yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin, dan itu berbahaya.

Pada ketika hamil, tentu saja ibu hamil akan banyak mengalami perubahan bentuk badan, terutama pada penggalan perut yang semakin usang semakin membuncit. Namun begitu, ibu tidak boleh menyamakan keadaan ketika hamil dengan keadaan normal. Mengalami kegemukan bukanlah hal yang absurd bagi seorang ibu hamil, dan bila ibu kurus justru berbahaya untuk kesehatan janin dalam kandungan.

Kekurangan gizi pada ibu hamil akan menjadikan ibu hamil cepat lelah dan pusing, muka pucat, gampang terjangkit penyakit, kekurangan ASI atau ASI tidak keluar pada ketika menyusui. Selain itu, sanggup berakibat pada keguguran, pertumbuhan janin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah, perkembangan otak janin terhambat hingga sanggup mengakibatkan kecerdasan berkurang atau cacat, bayi lahir sebelum waktunya dan sanggup mengakibatkan janjkematian pada bayi.

Pantangan Makanan dan minuman pada kehamilan

1. Hindari kuliner mentah atau setengah matang



Makanan mentah baik berasal dari binatang maupun sayuran mempunyai resiko tinggi memicu gangguan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Terlebih bila usia kandungan yang masih muda (trimester pertama) dimana kehamilan sangat rentan terhadap keguguran.

Begitu pula dengan kuliner yang berbahan ikan mentah ibarat sushi, daging setengah matang dan gabungan camilan manis yang masih mentah mengandung sangat banyak bakteri, virus, dan benalu yang sangat berpotensi menghambat perkembangan janin.

Daging mentah atau setengah matang dan daging olahan yang tidak bisa dipastikan steril atau tidak. Seperti sate, daging burger atau kebab, dan lainnya. Yang bila dikonsumsi ibu hamil akan meningkatkan risiko toksoplasmosis, yang sanggup mengakibatkan cacat lahir. Beberapa kuman yang terdapat pada kuliner mentah antara lain kuman salmonella (bakteri yang sanggup mengakibatkan demam, muntah, dan diare), kuman coliform dan toksoplasmosis.

Telur mentah juga sanggup terkontaminasi salmonella, maka hati-hati untuk makan salad, gabungan camilan manis mentah, dan telur orak-arik atau omlet - yaitu semua kuliner dimana telur (baik kuning dan putih) tidak dimasak hingga matang. Jika telur dimasak matang, risiko itu hilang

Lalapan dan kecambah mentah juga sebaiknya dihindari selama ibu hamil. Kecambah mentah mempunyai resiko kuman yang lebih tinggi dibanding dengan sayuran lainnya. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyarankan semua orang, terlepas dari kehamilan, tidak mengkonsumsi kecambah mentah - termasuk alfalfa (Tauge Alfalfa), semanggi, lobak, dan kecambah kacang hijau. Karena kuman yang terdapat dalam sayuran dan kecambah "hampir mustahil" bisa hilang hanya dengan mencucinya.

Maka semua kuliner yang dikonsumsi ibu hamil wajib diolah dengan baik dan dimasak hingga matang.

2. Hindari ikan dengan kandungan merkuri

Pada umumnya ikan bahari memang manis untuk kesehatan, termasuk kesehatan janin. Namun anda harus selektif sebab jenis ikan yang mengandung merkuri tidak baik bagi janin. Ikan yang mengandung jenis merkuri tinggi ialah ikan mackerel, tengiri, ikan todak, tilefish, dan semua ikan yang ditangkap di kawasan limbah dan dikhawatirkan mempunyai kadar polutan tinggi. Merkuri bisa menggaggu perkembangan otak dan sistem saraf janin.

3. Hindari kuliner mengandung zat kimia

Ibu yang sedang hamil muda juga dihentikan mengkonsumsi kuliner yang banyak mengandung zat-zat kimia ibarat MSG/micin, pengawet makanan, tambahan dan pewarna buatan, dan lainnya. Beberapa pola kuliner mengandung zat kimia yang sebaiknya dihindari tersebut ialah mie instan, kuliner kaleng (sarden, kornet, dan lainnya), buah kaleng, dan lainnya. Mengkonsumsi kuliner yang banyak mengandung zat kimia bisa berdampak buruk, ibarat MSG yang menghambat perkembangan otak janin, tambahan dan pewarna buatan yang meningkatkan resiko kanker, dan bermacam-macam dampak jelek lainnya.

4. Hindari Junk Food

Junk food menciptakan anda kenyang namun hanya mengandung sedikit dan bahkan tidak mengandung vitamin atau protein sama sekali. Ruang kuliner dalam perut semakin sempit selama kehamilan, sementara junkfood menciptakan ruang tersebut semakin sempit dan menciptakan anda merasa kenyang. Untuk itu pilih kuliner yang bergizi tinggi dan mengandung banyak vitamin yang diharapkan ibu hamil dan janin.

5. Hindari Suplemen Vitamin A, D, dan E yang berlebihan

Vitamin pada masa kehamilan sangat baik, namun itu tidak berarti anda boleh mengkonsumsinya berlebihan. Konsumsi beberapa vitamin ibarat vitamin A, D, dan E yang berlebihan terutama selama trimester pertama bisa menimbulkan bahaya. Karena tubuh tidak sanggup membuang vitamin berlebih tersebut, dan penumpukan “sampah vitamin” sanggup meningkatkan resiko cacat lahir atau duduk kasus lainnya.

Sementara itu, sumber vitamin A yang alami dari kuliner sangat manis dan jarang menimbulkan bahaya. Untuk itu, sebaiknya selalu konsultasikan ke dokter mengenai vitamin yang anda konsumsi selama masa kehamilan.

6. Hindari lemak

Makanan berlemak, terutama daging dengan banyak lemak sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Karena lemak tersebut meningkatkan potensi penyakit kolesterol dan duduk kasus kesehatan lainnya pada ibu hamil.

7. Hindari kuliner yang memicu darah tinggi

Pada kondisi tertentu, ibarat contohnya dalam hal ini ialah ibu hamil mempunyai kecenderungan darah tinggi, terdapat beberapa kuliner yang harus dihindari. Ibu dengan tensi / tekanan darah yang tinggi berpotensi mengalami kejang ketika persalinan dan lebih parah lagi yaitu mengalami preeklampsia. Namun begitu, meski ibu juga tidak mempunyai kecenderungan darah tinggi, sebaiknya ibu hamil tetap menghindari kuliner tersebut.

Sebagaimana telah diketahui secara luas, daging kambing dan garam merupakan penyumbang terbesar naiknya tekanan darah. Ibu hamil dengan tensi tinggi wajib menghindari daging kambing dan garam, sementara bagi ibu hamil dengan tensi normal sebaiknya juga membatasi konsumsi daging kambing dan garam.

8. Hindari minuman bersoda, kuliner dan minuman beralkohol, dan jamu

Mengkonsumsi minuman bersoda,beralkohol dan jamu ketika hamil mempunyai aneka macam efek negatif pada bayi Anda berkembang tergantung pada takaran dan frekuensi. Minuman beralkohol menghambat asupan nutrisi dan oksigen yang diharapkan janin, yang akan besar lengan berkuasa pada kemampuan otak janin. Skenario terburuk ialah dengan apa yang disebut Fetal Alcohol Syndrome (FAS), yang mengakibatkan keterbelakangan yang parah ibarat cacat bawaan lahir (meliputi prenatal dan defisiensi pertumbuhan postnatal, malformasi wajah, saraf pusat. sistem disfungsi, dan aneka macam tingkat malfungsi sistem organ utama), keterbelakangan mental (termasuk IQ rendah) dan selain itu juga meningkatkan risiko Ibu mengalami keguguran.

Makanan hasil fermentasi yang mengandung kadar alkohol cukup tinggi juga sebaiknya dihindari. Seperti contohnya tape yang berasal dari fermentasi singkong, dan kuliner lainnya.

Begitu pula buah yang pada kondisi tertentu bisa mengandung alkohol, ibarat contohnya durian, anggur dan nanas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Unimus, kadar alkohol pada buah durian dengan usang waktu penyimpanan 1 hari ialah sebesar 6,39 % b/b, 2 hari sebesar 6,40 % b/b, dan 3 hari sebesar 6,42 % b/b. Begitu pula dengan anggur dan nanas dimana terdapat kandungan alkohol meskipun ringan.

9. Hindari minuman berkafein tinggi

Banyak penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa ibu hamil disarankan untuk menghindari minuman yang mengandung banyak kafein (kopi, teh, dan minuman suplemen lainnya). Karena konsumsi kafein berlebih (lebih dari 200mg / satu cangkir perhari) dikhawatirkan menganggu perkembangan janin di dalam kandungan (berat tubuh bayi rendah), meningkatkan resiko keguguran dan janjkematian ketika lahir.

10. Jangan makan buah tanpa dicuci

Buah di periode modern ini dihasilkan oleh petani yang sebagian besar, bahkan cenderung seluruhnya, memakai pestisida untuk membasmi hama yang pada buah. Selain itu, buah juga tempat yang sangat berpotensi terdapat bakteri. Oleh sebab itu, ibu hamil harus makan buah yang telah dicuci untuk memastikan bahwa kuman dan pestisida tidak ikut masuk ke dalam perut yang berbahaya untuk kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.

11. Hindari jus, keju dan susu tanpa pasteurisasi

Jus, keju dan susu yang tidak dipasteurisasi berbahaya bagi ibu hamil sebab tidak steril dan rentan terhadap kuman dan kuman, termasuk E. coli. Seperti jus yang dibeli dari trotoar pinggir jalan, keju dan susu di peternakan, atau di toko-toko. Ketika ibu hamil mengkonsumsinya, pastikan itu telah dipasteurisasi dengan melihat pada label kemasannya.

Itulah daftar pantangan kuliner dan minuman selama ibu hamil. Pada intinya, ibu hamil harus memastikan kuliner dan minuman yang dikonsumsinya higienis dari kuman, matang dan mengandung gizi dan vitamin yang diharapkan oleh ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

Artikel ini ialah rangkaian artikel dengan tema Pantangan Ibu Hamil Muda dan Hamil Tua. Untuk mengetahui pantangan selama hamil lainnya silakan baca:

18 Pantangan Aktivitas Keseharian yang Wajib Dihindari Ibu Hamil
4 Pantangan Pengobatan Ibu Hamil
Hal-hal yang perlu diwaspadai ibu hamil dari binatang

Share artikel ini supaya semakin banyak yang mengetahuinya. Gratis!