Dampak Menonton Televisi Terhadap Mental

Percaya atau tidak sedikit dari sahabat yang telah mengetahui ancaman menonton program televisi terlalu usang atau nonton tv sambil tiduran / terlalu bersahabat pada anak dan bayi. Selain itu bahkan terjadi juga dengan sering musik dan tv menyala ketika anak2 tidur. Untuk itu Hamilbayi.Com kali ini akan menjelaskan ancaman televisi terhadap perkembangan mental orang dewasa, yang supaya bisa membantu bagi sahabat yang sedang mencari tahu perihal imbas nonton tv itu. Sebagaimana diwartakan oleh The Washington Post, ada peringatan bagi yang suka tv, dikarenakan telah banyak studi yang menunjukkan imbas berbahaya nonton televisi.

Apakah terlalu banyak menonton TV dapat membuat kapasitas mental kita menurun?

Dampak Menonton Televisi Terhadap Mental
Dampak Menonton Televisi Terhadap Mental
Hasil studi mengenai fungsi kognitif menunjukkan beberapa hasil yang mengkhawatirkan dari dampak menonton televisi. Sebuah studi gres yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa orang cukup umur muda yang terlampau banyak memakai waktunya untuk menonton banyak televisi dan mempunyai tingkat kegiatan fisik yang rendah cenderung mempunyai fungsi kognitif yang lebih jelek yang diukur dengan tes standar ketika mereka berusia paruh baya.

Studi selama bertahun-tahun telah menunjukkan bagaimana sikap keseharian yang rutin menyerupai menonton televisi sanggup merusak tubuh, dan kesimpulan yang telah diterima secara luas. Penelitian ini, yang sebagian dibiayai oleh National Heart, Lung and Blood Institute, ialah salah satu studi pertama yang menemukan korelasi jelek antara menonton TV di masa cukup umur awal dan duduk masalah kognitif ketika berusia setengah baya.

Dalam studi selama 25-tahun, para peneliti mengikuti 3247 orang yang berusia 18 hingga usia 30 tahun dan telah mereka mengisi kuesioner perihal rutinitas dalam menonton televisi dan kegiatan fisik mereka dengan pengecekan yang berulangkali di tahun ke lima, 10, 15, 20 dan 25 penelitian. 353 relawan yang mempunyai kebiasaan menonton tv lebih dari tiga jam sehari selama lebih dari dua-pertiga rentang waktu penelitian dikategorikan sebagai waktu menonton televisi yang "tinggi".

Setiap penerima diberi tiga tes kognitif pada tamat 25 tahun penelitian. Kecepatan pemrosesan fungsi administrator kemudian dinilai. Fungsi administrator mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengelola waktu dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai fungsi administrator rendah sanggup terus kehilangan fokus, contohnya mengalami kesulitan bangkit tidur untuk bekerja setiap pagi.

Tes kedua juga menilik fungsi eksekutif, yaitu memori lisan yang melibatkan recall kata atau abstraksi lain yang melibatkan bahasa. Ini biasanya dinilai dengan meminta seseorang untuk menceritakan daftar kata atau kisah pendek. Setelah diadaptasi dengan hal-hal menyerupai usia, ras, jenis kelamin, tingkat pendidikan, merokok, konsumsi alkohol, BMI dan faktor-faktor lain, para peneliti menemukan bahwa penerima dengan kategori menonton televisi yang “tinggi” dan kegiatan fisik yang rendah ialah dua kali lebih mungkin untuk mendapat hasil yang jelek pada dua tes pertama.

Kabar baiknya ialah dari penelitian ini ditemukan bahwa memori lisan sepertinya tidak terpengaruh. (Mungkin sebab menonton banyak orang berbicara di TV menciptakan otak aktif dalam hal ini?)
Para peneliti berteori bahwa "aktivitas fisik ketika cukup umur muda sanggup mempertahankan fungsi kognitif dan berkontribusi untuk cadangan kognitif dengan meningkatkan neurogenesis serta plastisitas sinaptik, terutama di kawasan yang terkait dengan fungsi administrator dan kecepatan pemrosesan."