Tahapan Proses Persalinan Dan Kelahiran

Proses persalinan memang terkadang tampil sebagai sesuatu yang menakutkan. Ini terutama dikarenakan beberapa perempuan tidak mengetahui proses persalinan itu sendiri. Dengan mempunyai pengetahuan awal yang cukup baik mengenai persalinan, Ibu hamil tentu lebih siap dalam menghadapi proses persalinan Dengannya dibutuhkan persalinan sanggup berjalan dengan lancar, baik Ibu maupun Bayi sehat dan kuat. Untuk itulah kali ini HamilBayi.Com akan membahas Proses melahirkan pada persalinan normal.

Proses persalinan memang terkadang tampil sebagai sesuatu yang seram Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran
Proses Persalinan / Melahirkan dan Kelahiran pada Persalinan Normal ini terdiri dari tiga tahapan, maka sering disebut juga sebagai Fase / Tahapan Persalinan Normal. Ketiga tahap tersebut yaitu Kontraksi, Pembukaan, dan Kelahiran Bayi.

Tahap Pertama Persalinan

Tahap pertama dimulai dikala Anda mulai mengalami kontraksi yang menyebabkan perubahan progresif pada serviks (leher rahim) dan berakhir dikala serviks Anda sepenuhnya melebar. Tahap ini dibagi menjadi dua tahap:
  1. Persalinan awal: serviks Anda secara sedikit demi sedikit menipis dan dilatasi (membuka).
  2. Persalinan aktif: serviks Anda mulai membesar lebih cepat, dan kontraksi yang lebih lama, lebih kuat, dan lebih cepat bersama-sama. Orang sering menyebut bab terakhir dari persalinan aktif sebagai transisi.

Tahap Kedua Persalinan

Tahap kedua persalinan dimulai dikala Anda sepenuhnya melebar dan berakhir dengan kelahiran bayi Anda. Ini oleh banyak pihak disebut sebagai "pembukaan".

Setiap kehamilan berbeda, dan ada variasi yang luas dalam usang persalinan. Untuk ibu yang gres melahirkan untuk pertamakali, persalinan sering membutuhkan waktu antara sepuluh hingga dengan 20 jam. Untuk beberapa wanita, meskipun, itu berlangsung lebih lama, sedangkan untuk orang lain itu lebih lebih cepat. Persalinan umumnya berlangsung lebih cepat untuk perempuan yang pernah melahirkan secara normal melalui jalan lahir, yaitu sekitar 8 jam semenjak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan dan minum. Selama proses persalinan sebaiknya ibu didampingi suami dan keluarga.

Untuk mengatasi sakit selama proses persalinan, tarik nafas panjang lewat hidung, kemudian keluarkan lewat mulut. Sementara jikalau terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan atau dokter akan mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.

Tahap Ketiga Persalinan



Tahap ketiga dimulai sesudah kelahiran bayi Anda dan berakhir dengan keluarnya plasenta. Biasanya plasenta menyusul keluar 15 menit sesudah bayi lahir.

Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD). IMD yaitu segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk memperlihatkan kesempatan kepada bayi menyusu sesegera mungkin. IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah pendarahan pada ibu.

Ibu sanggup segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit sesudah plasenta lahir bila ibu dan suami setuju untuk mengikuti KB dengan metode AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Metode kontrasepsi IUD / AKDR ini yaitu metode yang paling ampuh dalam mencegah kehamilan dan tidak menyebabkan gangguan hormonal bagi ibu dan bayi.

Berikut ini yaitu video animasi 3 Tahap Persalinan yang HamilBayi ambil dari Youtube



Karena artikel yang berjudul Proses Persalinan dan Kelahiran ini cukup panjang, maka dibagi dalam beberapa bagian. Untuk memahami tahap persalinan dan kelahiran secara lengkap baca juga artikel berikut ini:

Tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
Tahap 1 Persalinan : Kontraksi dan Pembukaan
Tahap 2 Persalinan : Mengejan
Tahap 3 Persalinan: Keluarnya Plasenta
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini

Demikianlah artikel Proses Persalinan dan Kelahiran pada Persalinan Normal yang memuat rangkuman tiga tahapan persalinan normal ini. Semoga mendatangkan manfaat untuk kita semua. Jika Ibu masih mempunyai keraguan atau hal yang ingin diketahui, tanyakanlah pada bidan atau dokter setiap kali kunjungan ke klinik atau rumah sakit. Ibu juga sanggup membaca artikel lainnya dari situs ini.