Artikel HamilBayi.com bertajuk Fakta Penting Kesehatan Mental dalam Keadaan Darurat yang bersumber dari situs Badan Kesehatan Dunia (WHO)
https://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs383/en/
ini akan membahas Fakta-fakta kunci Kesehatan mental dalam keadaan darurat, Dampak Keadaan Darurat, Tanggap darurat yang efektif untuk kesehatan mental, dan Respon Dunia terhadap Kesehatan Mental dalam Kondisi Darurat.Selama dan sehabis keadaan darurat, orang lebih mungkin menderita banyak sekali duduk perkara kesehatan mental. Beberapa orang mengalami gangguan mental gres sehabis keadaan darurat, sementara yang lain mengalami tekanan psikologis. Mereka yang sebelum keadaan darurat telah mengalami gangguan mental memerlukan sumbangan yang lebih dari sebelumnya.
Fakta Penting Kesehatan Mental dalam Keadaan Darurat |
WHO merekomendasikan pertolongan pertama psikologis melibatkan manusiawi, mendukung dan simpel sumbangan kepada orang-orang yang menderita sehabis krisis. Dukungan ini harus disediakan untuk orang-orang dengan cara yang menghormati martabat mereka, budaya dan kemampuan. Ini meliputi baik dukungan sosial dan psikologis.
Bantuan Psikologis dan psikiatris perlu segera disediakan secara spesifik untuk duduk perkara kesehatan mental yang mendesak sebagai cuilan dari respon kesehatan. Masyarakat yang terkena dampak keadaan darurat membutuhkan saluran jangka panjang untuk perawatan kesehatan mental sebagai kesulitan merupakan faktor risiko yang besar lengan berkuasa untuk banyak sekali duduk perkara kesehatan mental
Fakta-fakta Kunci Kesehatan Mental dalam Kondisi Darurat
Berikut ini yaitu Fakta-fakta kunci Kesehatan mental dalam keadaan darurat sebagaimana dirilis WHO:- Orang menderita banyak sekali duduk perkara kesehatan mental selama dan usang sehabis keadaan darurat.
- Orang akan lebih mungkin untuk pulih kalau mereka merasa aman, terhubung, hening dan penuh harapan; mempunyai saluran ke dukungan sosial, fisik dan emosional; dan menemukan cara untuk membantu diri mereka sendiri.
- Agen menyepakati sebuah piramida intervensi - dari layanan dasar dan tindakan di dasar untuk sangat khusus di cuilan atas - untuk membantu negara-negara mencocokkan taktik respon dengan kebutuhan masyarakat dan keahlian yang sesuai.
- WHO merekomendasikan setidaknya 1 diawasi anggota perawatan-staf kesehatan di setiap kemudahan kesehatan umum selama keadaan darurat kemanusiaan untuk menilai dan mengelola duduk perkara kesehatan mental.
- Keadaan darurat, terlepas dari sifat tragis mereka dan imbas jelek pada kesehatan mental, juga kesempatan untuk membangun sistem kesehatan mental yang lebih baik bagi semua orang yang membutuhkan.
- kemajuan global terhadap reformasi kesehatan mental akan terjadi lebih cepat jika, dalam setiap krisis, upaya yang dilakukan untuk mengkonversi bunga jangka pendek dalam kesehatan mental menjadi momentum untuk perbaikan jangka panjang.
- kesehatan mental sangat penting untuk keseluruhan kesejahteraan, fungsi, dan ketahanan individu, masyarakat, dan negara-negara pulih dari keadaan darurat.
Dampak Keadaan Darurat
Beberapa duduk perkara yang disebabkan oleh keadaan darurat sebagaimana dirilis WHO yaitu sebagai berikut:1. duduk perkara sosial
Masalah sosial yang signifikan adalah:- darurat yang disebabkan: pemisahan keluarga, keselamatan, diskriminasi, hilangnya mata pencaharian dan tatanan sosial kehidupan sehari-hari, kepercayaan dan sumber daya yang rendah;
- Tanggapan-induced kemanusiaan: kepadatan penduduk, kurangnya privasi di kamp-kamp, hilangnya masyarakat atau dukungan tradisional;
- sudah ada: milik kelompok terpinggirkan.
2. Masalah yang lebih bersifat psikologis
Masalah yang lebih bersifat psikologis adalah:- sudah ada: orang dengan depresi, alkoholisme atau gangguan mental yang berat menyerupai skizofrenia;
- darurat yang disebabkan: kesedihan, kesusahan, alkohol dan penyalahgunaan zat, depresi dan kecemasan, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD);
- kemanusiaan-respon induksi: kecemasan lantaran kurangnya informasi perihal distribusi makanan, atau bagaimana untuk mendapat pelayanan dasar lainnya.
Masalah yang lebih bersifat psikologis juga berupa tanda-tanda distress. Beberapa cara umum bahwa orang memperlihatkan kesusahan mereka sebagai reaksi terhadap krisis adalah:
- gejala fisik: sakit kepala, kelelahan, kehilangan nafsu makan, sakit dan nyeri;
- menangis, sedih, duka;
- kecemasan, takut;
- menjadi waspada, atau gelisah;
- insomnia, mimpi buruk;
- iritabilitas, kemarahan;
- merasa bersalah, aib (disebut korban rasa bersalah);
- merasa bingung, linglung;
- berdiam diri, atau sangat masih (tidak bergerak);
- disorientasi (tidak tahu nama mereka atau di mana mereka berasal dari); dan
- tidak bisa merawat diri sendiri atau bawah umur mereka.
- Baca Juga:
Semua perihal Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Wajib Diketahui
Fakta-fakta dan Faktor Penentu Kesehatan Mental
Depresi : Fakta Kunci, Penyebab, Jenis, Gejala dan Pengobatan
Fakta Seputar Bunuh Diri yang Wajib Kamu Tau!
Fakta Gangguan Mental yang Wajib Kamu Tau!
Fakta Kunci Kesehatan Jiwa Orang Dewasa
. kesehatan jiwa Indonesia 2018. kesehatan jiwa masyarakat internasional 2019. Kesehatan mental dalam keadaan darurat 2020. Kesehatan mental darurat 2021. kesehatan mental di indonesia 2022. kesehatan mental who 2023. duduk perkara kesehatan jiwa di indonesia 2024. duduk perkara kesehatan mental 2025. pelayanan kesehatan mental di indonesia 2026. perkembangan kesehatan mental di indonesia 2027. informasi kesehatan mental 2028
Tanggap Darurat yang Efektif untuk Kesehatan Mental
Berikut ini yaitu tanggap darurat yang efektif untuk kesehatan mental:- Bukti dan pengalaman memperlihatkan bahwa orang-orang yang merasa aman, terhubung, hening dan penuh harapan; mempunyai saluran ke dukungan sosial, fisik dan emosional; dan menemukan cara untuk membantu diri mereka sendiri sehabis tragedi akan lebih bisa memulihkan jangka panjang dari imbas kesehatan mental.
- WHO dan kawan telah menyebarkan intervensi piramida - dari layanan dasar dan tindakan di dasar untuk sangat khusus di cuilan atas - untuk membantu negara-negara mencocokkan taktik respon dengan kebutuhan masyarakat dan keahlian yang sesuai. Misalnya, layanan kesehatan mental klinis di puncak piramida harus disediakan di bawah pengawasan seorang hebat kesehatan mental menyerupai perawat jiwa, psikolog atau psikiater.
- Psikologis pertolongan pertama sanggup diberikan oleh pekerja lapangan, termasuk petugas kesehatan, guru atau relawan terlatih, dan tidak selalu membutuhkan profesional kesehatan mental.
- Jika dilatih dan diawasi, anggota staf perawatan kesehatan umum sanggup memperlihatkan perawatan lini pertama dari gangguan mental.
- Tanggapan masyarakat yang efektif
- Bukti dan pengalaman memperlihatkan bahwa orang-orang yang merasa aman, terhubung, hening dan penuh harapan; mempunyai saluran ke dukungan sosial, fisik dan emosional; dan menemukan cara untuk membantu diri mereka sendiri sehabis tragedi akan lebih bisa memulihkan jangka panjang dari imbas kesehatan mental.
- WHO dan kawan telah menyebarkan intervensi piramida - dari layanan dasar dan tindakan di dasar untuk sangat khusus di cuilan atas - untuk membantu negara-negara mencocokkan taktik respon dengan kebutuhan masyarakat dan keahlian yang sesuai. Misalnya, layanan kesehatan mental klinis di puncak piramida harus disediakan di bawah pengawasan seorang hebat kesehatan mental menyerupai perawat jiwa, psikolog atau psikiater.
- pertolongan Psikologis pertama sanggup diberikan oleh pekerja lapangan, termasuk petugas kesehatan, guru atau relawan terlatih, dan tidak selalu membutuhkan profesional kesehatan mental.
- orang tertekan bisa mendapat laba dari dukungan psikososial selama atau segera sehabis acara.
- Harapan: keadaan darurat sanggup membangun sistem kesehatan mental yang lebih baik
- Terlepas dari sifat tragis mereka, banyak negara telah memanfaatkan situasi darurat untuk membangun sistem kesehatan mental yang lebih baik. Lonjakan sumbangan donor internasional yang dikombinasikan dengan peningkatan perhatian terhadap duduk perkara kesehatan mental membuat peluang untuk meningkatkan perawatan kesehatan mental.
Respon Dunia terhadap Kesehatan Mental dalam Kondisi Darurat
WHO yaitu forum terkemuka di saran teknis perihal kesehatan mental dan keadaan darurat. Pada tahun 2016 WHO yaitu operasional pada kesehatan mental di Republik Afrika Tengah, Guinea, Irak, Lebanon, Liberia, Nepal, Pakistan, Sierra Leone, Suriah, Turki, Uganda, Ukraina, Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan Yaman. WHO menyebarkan dan mengevaluasi alat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental orang dalam keadaan darurat. Ini termasuk alat pada penilaian ,psikologis pertolongan pertama , administrasi klinis gangguan mental, dan jiwa pemulihan sistem kesehatan. Saran dan perlengkapan WHO telah dipakai oleh sebagian besar organisasi kemanusiaan internasional yang aktif dalam kesehatan mental.Selain itu, WHO juga bekerja secara global untuk memastikan bahwa respon kesehatan mental kemanusiaan dikoordinasikan dan efektif, dan bahwa sistem kesehatan sehabis mental dibangun kembali dan berkelanjutan. Sebagaimana tergambar dalam pola sebagai berikut:
- Sri Lanka bisa memanfaatkan kemauan politik dan sumber daya yang mengalir ke negara itu sehabis tsunami 2004 untuk melompat ke depan dalam pengembangan pelayanan kesehatan mental. Hari ini, sistem kesehatan mental berbasis komunitas ini mencapai sebagian besar negara.
- Masuknya Irak mengungsi ke Yordania antara 2003 dan 2007 diaktifkan percontohan klinik kesehatan mental berbasis masyarakat yang akan didirikan.Keberhasilan klinik ini dibangun momentum untuk reformasi yang lebih luas di seluruh negeri.
- Akses ke perawatan kesehatan mental di kemudahan pelayanan kesehatan umum lebih baik dalam banyak bidang Suriah pada tahun 2016 dibandingkan sebelum perang. Sebelum perawatan kesehatan mental perang hanya tersedia di kota-kota besar. Selama perang, lebih dari 500 staf perawatan kesehatan primer telah dilatih dan menyediakan perawatan kesehatan mental dalam pengaturan perawatan primer.
Ungkap pendapat Sahabat di kolom tersedia dan bagikan link makalah ini ke jejaring sosial!